Jumat, 3 Oktober 2025

BNPB: Angin Kencang Terjang Beberapa Wilayah di Jawa Tengah, Tak Ada Korban Jiwa

BNPB menyebut, angin kencang menerjang beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah pada Senin (25/10/2021).

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi BNPB
Angin kencang menerjang beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah pada Senin (25/10/2021). 

Kedua bibit tersebut yaitu siklon tropis 98W, yang tumbuh di Samudra Pasifik sebelah timur Filipina, dan 99W, yang tumbuh di Laut China Selatan.

Pantauan BMKG, dampak tidak langsung dari bibit siklon 98W yaitu gelombang laut dengan ketinggian 1,25- 2,5 meter yang dapat terjadi di Samudra Pasifik timur Filipina.

Sedangkan dampak tidak langsung 99W yaitu kondisi cuaca di Indonesia.

Potensi kondisi cuaca yang dapat terjadi yaitu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, gelombang laut dengan ketinggian 1,25 – 2,5 meter serta 2,5 meter hingga 4,0 meter. 

"Wilayah yang dapat berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat berada di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah," katanya.

BMKG juga menginformasikan bahwa selain dampak tidak langsung dari kedua bibit siklon tersebut, cuaca di beberapa wilayah Indonesia juga dipengaruhi fenomena oleh gelombang Rossby dan gelombang Kelvin yang terpantau aktif di beberapa wilayah Indonesia, serta fenomena alam lain yang berdampak pada cuaca.

Baca juga: Berpotensi Besar Bangkitkan Ekonomi, Gus Menteri Blusukan Tinjau Potensi BUMDes Blora

Beberapa wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat dan dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang pada 25 – 30 Oktober 2021, sebagai berikut. 

Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

"Masyarakat dapat memantau potensi risiko maupun bahaya cuaca ekstrem di aplikasi inaRISK serta prakiraan cuaca di situs BMKG. Selain waspada terhadap potensi bahaya angin kencang, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bahaya hidrometeorologi basah lain, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved