Jumat, 3 Oktober 2025

Gempa Bumi

Wilayah Salatiga dan Sekitarnya Diguncang 24 Kali Gempa, Analisa BMKG Terjadi Gempa Swarm

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa tersebut adalah gempa swarm. Apa penjelasan soal gempa swarm yang mengguncang Kota Salatiga.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Wahyu Aji
Twitter @Daryono BMKG
Frekuensi Gempa Swarm Sabtu (23/10/2021) yang mengguncang Kota Salatiga 

TRIBUNNEWS.COM - Musibah Gempa terjadi berulang di wilayah Kabupaten Semarang hari Sabtu (23/10/2021).

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa tersebut adalah gempa swarm.

Apa penjelasan soal gempa swarm yang mengguncang Kota Salatiga.

Diketahui, wilayah Kota Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa diguncang gempa tektonik sebanyak 24 kali.

Gempa tersebut terjadi sejak pagi dini hari pukul 00.32.05 hingga pukul 21:11:48 WIB.

Baca juga: Apa Itu Gempa Swarm? Gempa yang Guncang Kota Salatiga Sebanyak 24 Kali

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang mitigasi Gempabumi dan Tsunami, Daryono melalui akun Twitternya, @DaryonoBMKG.

Daryono kembali menginformasikan pada hari ini, Minggu (24/10/2021), 4 rentetan gempa dirasakan mengguncang Banyubiru dan Ambarawa dengan magnitudo 3.4, 2.3, 2.3 dan 2.2.

Gempa Swarm Minggu (24/10/2021)
Gempa Swarm Kota Salatiga, Minggu (24/10/2021)

Baca juga: Warga Blitar Rasakan Gempa 5,3 SR di Malang, Berlarian ke Luar Rumah, Peserta Rapat Sempat Panik

Baca juga: 2 Gempa Bumi di Selatan Jawa, Gempa Malang Disusul Gempa Jogja

Gempa swarm adalah serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat sering dan relatif lama di suatu kawasan.

Jika gempa pada umumnya terjadi karena aktivitas tektonik, gempa swarm justru terjadi karena proses kegunungapian (vulkanik).

Gempa swarm yang dihasilkan karena aktivitas tektonik murni hanya sedikit.

Hal tersebut dijelaskan oleh BMKG melalui akun Twitter resminya, @infoBMKG.

Gempa swarm terjadi tanpa ada gempa utama (mainshock), seperti pada umumnya gempa utama lebih besar kekuatannya dibandingkan gempa susulan.

Baca juga: BMKG: Gempa M 5,3 Guncang Kabupaten Malang Jumat Pagi, Tak Berpotensi Tsunami

Baca juga: Gempa Tektonik Magnitudo 4,7 Guncang Lombok Utara

Karena aktivitasnya yang terus menerus, aktivitas gempa swarm hanya meresahkan dan jarang yang menimbulkan kerusakan.

Gempa swarm, jika kejadiannya di pesisir pantai tidak akan memicu tsunami.

Gempa swarm tidak hanya berkaitan dengan kawasan gunung api.

Beberapa laporan menunjukkan bahwa aktivitas swarm juga dapat terjadi di kawasan non-vulkanik.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved