Dua Tahun Jokowi-Ma'ruf, PKS Beri Catatan Soal Ketahanan Keluarga Serta Perlindungan Ibu dan Anak
Persoalan keluarga, ibu, dan anak masih menjadi catatan besar dalam dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.
Belum lagi bicara soal target penurunan angka stunting yang masih jadi pekerjaan besar.
Baca juga: Jokowi Sebut Target Vaksinasi Hingga Akhir Tahun 270 Juta Dosis
Berdasarkan Global Nutrition Report pada 2018, Prevalensi Stunting Indonesia dari 132 negara berada pada peringkat ke-108.
Sedangkan di kawasan Asia Tenggara prevalensi stunting Indonesia tertinggi kedua setelah Kamboja dan nomor 4 di Asia.
UNICEF bahkan memperkirakan ada sekitar 31,8% anak di Indonesia mengalami stunting pada 2021.
Artinya hampir sepertiga anak di Indonesia mengalami masalah dalam pertumbuhannya.
"Ada tantangan saat yang ditunjuk sebagai koordinator penanganan stunting adalah BKKBN tapi anggaran masih ada di Kemenkes. Di lapangan juga komunikasi antar intansi ini masih terjadi. Ada ego sektoral yang masih terjadi. Ini harus segera diatasi," kata Mufida.
Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP PKS Diah Nurwitasari menambahkan, persoalan Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan dan Angka Kematian Bayi (AKB) lahir juga masih menjadi catatan.
Diah menyabut angka AKI dan AKB belum dapat memenuhi target SDGs di 2030. Pada 2020 AKI Indinesua masih mencapai 230 per 100 ribu kelahiran, maih jauh dari target MDGs sebsar 102, apalagi target SDFs sebesar 70.
Demikian pula dengan AKB yang mencapi 21 per 100 ribu kelahiran, yang masih jauh dari tatget SDGs sebesar 12 kematian
Diah menyarankan pemerintah memperkuat peran perempuan dan kaum ibu dalam proses pencanangan bangkit dari pandemi.
Sebab, selama pandemi, terbukti peran ibu dalam keluarga sangat kuat sebagai benteng pertahanan dari dampak negatif pandemi.
Pertama jelas melindungi kesehatan keluarga, kedua tambahan yang lebih besar sebagai pendamping anak saat belajar daring, termasuk peran sebagai ibu bekerja atau membantu kepala keluarga mempertahankan siklus ekonomi yang terpuruk.
"Fungsi pendorong vaksinasi juga banyak dilakukan kaum ibu, terakhir banyak kaum ibu yang kini menjadi orang tua tunggal karena suami meninggal terkena Covid-19. Jaring pengaman sosial untuk kaum ibu harus diberikan porsi lebih sebagai salah satu ujung tombak dalam penanganan pandemi," kata Diah.