Wamenag Minta Mahasiswa Edukasi Masyarakat Soal Moderasi Beragama
Pemahaman keagamaan yang adil dan seimbang seharusnya lebih mudah hadir pada mereka yang berada dalam atmosfer lingkungan akademis.
Kepada para mahasiswa, Zainut berpesan tentang tiga hal ini agar mereka tidak mudah terbawa arus ekstremisme dan intoleransi.
Pertama, mahasiswa tidak boleh kehilangan kemampuan untuk berpikir kritis. Sebab, sikap kritis adalah salah satu ciri khas insan akademik. Sikap ini melahirkan cara pandang yang terbuka (open minded)
Kedua, mahasiswa harus memiliki pemahaman tentang relativitas kebenaran pandangan keagamaan. Sehingga tidak mudah terjebak pada klaim-klaim kebenaran yang cenderung mempersalahkan pandangan lain yang berbeda.
"Ketiga, carilah ilmu dari sumber yang otoritatif. Hal ini bisa dilihat dari sisi kualifikasi akademik dan sanad keilmuan. Mahasiswa agar tidak mencukupkan dirinya semata belajar dari Mbah Google," pungkas Zainut.