Jumat, 3 Oktober 2025

Muhaimin Optimis Indonesia Bakal Jadi Penyuplai Pangan Global

Muhaimin Iskandar mengatakan, Indonesia memiliki banyak potensi untuk menyediakan atau menyuplai pangan di dalam negeri.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam Pidato Kebangsaan pada acara HUT CSIS ke 50 Tahun secara daring, Kamis (19/8/2021). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, Indonesia memiliki banyak potensi untuk menyediakan atau menyuplai pangan di dalam negeri.

Tak hanya itu, dirinya optimistis dari potensi yang dimiliki, Indonesia akan menjadi penyuplai bahan pangan di tingkat global atau dunia.

"Kita harus menghadirkan pangan yang memadai cukup, tapi kalau bisa bukan hanya untuk pangan dalam negeri tapi kalau bisa menjadi kekuatan pangan di tingkat global pangan dunia, kita harus suplay dunia," ucap pria yang karib disapa Cak Imin itu dalam Pidato Kebangsaan pada acara HUT CSIS ke 50 tahun secara daring, Kamis (19/8/2021).

Cak Imin pun mengungkap berbagai potensi yang dimiliki Indonesia.

Pertama, memiliki lahan pertanian yang masih sangat subur.

Kedua, tenaga kerja pertanian di berbagai daerah di Indonesia juga melimpah.

Baca juga: Muhaimin Sebut Kontribusi Masyarakat Adat Nyata untuk Bangsa, Pengesahan UU Harus Disegerakan

"Ini belum kita optimalkan (petani) kegiatan yang berbasis pangan ini, pertanian tentu saja," katanya.

Ketiga, mekanisme pasar sangat terbuka luas.

Tak hanya persoalan terkait pangan, kata Cak Imin, Indonesia juga harus menyiapkan energi terbarukan.

Sebab di masa mendatang energi terbarukan sangat meyakinkan dan Indonesia memiliki potensi yang sangat bagus untuk menyiapkan hal tersebut.

"Kita punya potensi yang sangat bagus untuk menyiapkan alternatif energi nasional maupun energi tingkat global," ucapnya.

Ia berharap, dengan adanya potensi ini maka seluruh kalangan baik pemerintah negara, hingga kalangan masyarakat dapat memanfaatkan potensi tersebut dan menjadikannya perhatian.

Sebab, dari segi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia jika dimanfaatkan dan dimaksimalkan, maka akan dapat mengatasi kebutuhan pangan dan energi tersebut di masa mendatang.

Baca juga: Petinggi PKB: Pemasangan Baliho Bergambar Muhaimin Bukan Instruksi Partai

"Ini patut menjadi perhatian kita semua, sehingga Indonesia sebagai negara yang luar biasa potensi alamnya, potensi SDM nya ini bisa mengatasi kebutuhan pangan dalam negeri kebutuhan energi dalam negeri termasuk punya optimisme untuk mengatasi kebutuhan energi di tingkat global," katanya.

Sebelumnya, Cak Imin juga mengatakan Indonesia dirasa perlu untuk memproduksi teknologi dan ilmu pengetahuan secara mandiri, terlebih dalam penanganan pandemi Covid-19 saat ini.

Menurutnya, Indonesia selama ini selalu menunjukkan ketergantungan yang sangat besar terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan dari negara lain.

"Obat-obatan, farmasi, vaksinasi, vaksin itu sendiri, benar-benar bergantung pada negara lain, karena kita tidak berdaya betul di dalam membangun teknologi dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan terutama," katanya.

Atas dasar itu dirinya menyebutkan, untuk dapat bangkit dari keterpurukan saat ini yang diakibatkan pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia dirasa perlu untuk melakukan re-setting politik dan re-setting ekonomi.

Upayanya ini perlu dimaksimalkan dengan pemerintah negara bersama masyarakat terlibat secara bersama-sama mendorong partisipasi untuk bisa menggerakkan ekonomi, menggerakkan politik serta menggerakkan seluruh kegiatan.

Baca juga: Politisi PKB Tidak Tahu Siapa yang Pasang Baliho Muhaimin

Termasuk kata dia memproduksi teknologi dan ilmu pengetahuan sendiri.

"Yang perlu kita siapkan dengan baik adalah kita harus memproduksi teknologi dan ilmu pengetahuan sendiri," kata Cak Imin.

"Ini mau tidak mau ini harus dijalankan karena peristiwa ini menunjukkan ketergantungan besar kita terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan dari negara lain," lanjutnya.

Ia juga menyatakan kesedihannya karena untuk mendapatkan akses kesehatan terkait Covid-19 ini, masyarakat masih harus dikenakan biaya yang cukup mahal.

Akses kesehatan yang dimaksud Cak Imin yakni untuk keperluan tes Rapid, Swab dan PCR.

"Harganya semuanya kita tidak berdaya, di dalam mengantisipasi pandemi yang sebetulnya dari sejarah panjangnya itu sudah pernah terjadi yang seharusnya itu menjadi ilmu pengetahuan bagi startegi kita mengatasi keadaan seperti ini," ucapnya.

Kendati begitu dirinya optimistis Indonesia bisa menjadi negara maju yang tak lagi tergantung terhadap negara lain.

Terlebih kata dia, pada 2045 mendatang, cita-cita seluruh pemimpin dan masyarakat Indonesia menjadikan negara ini menjadi negara emas yang berarti sejahtera, adil dan makmur.

"Kita harus menyiapkan diri, sehingga cita-cita bersama dalam membangun kesejahteraan ini benar-benar kita miliki dengan terus memantapkan kemampuan ideologis yang kita miliki, kapasitas SDA yang kita miliki, kapasitas SDM yang kita miliki," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved