Soerjadi Soedirja Meninggal Dunia
Soerjadi Soedirja Meninggal Dunia, Mantan Gubernur DKI yang Pernah Jabat Mendagri dan Menkopolkam
Mantan Gubernur DKI Jakarta era 1992-1997 Jenderal TNI (Purn) Soerjadi Soedirja meninggal dunia pada Selasa (3/8/2021) siang
Sembilan sasaran menjadi prioritas Renstra itu, yakni pengendalian kependudukan, penanganan permukiman kumuh, pembinaan sektor informal, peningkatan pelayanan kepada masyarakat, pembinaan aparatur, peningkatan penerimaan daerah, kebersihan, kesehatan lingkungan dan penghijauan, lalu lintas dan angkutan umum, serta keterpaduan pembangunan sosial kemasyarakatan.
Selama menjabat sebagai Gubernur DKI, sosok Soerjadi Soerdija sangat dihormati oleh semua kalangan. Sikap tegas dan galaknya menjadikan ia sebagai panutan bagi semua orang.
Di bawah kepimpinannya, Jakarta sebagai daerah aman tergambar melalui motto "Jakarta Teguh Beriman".
Banyak pihak menganggap karakter Ibu Kota ini merupakan cerminan dari pribadinya yang bersih.
Takut terjerumus dalam praktik-praktik kotor yang merugikan masyarakat, Soerjadi bahkan menolak untuk diangkat lagi sebagai Gubernur DKI oleh presiden.
Setelah melepas jabatan Gubernur DKI, karier politik Soerjadi Soedirdja tak padam.
Ia dipercaya menanjak menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada periode 1999-2001 dan Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) 2000-2001.
Selain itu, Soerjadi juga memberlakukan Sistem Satu Arah (SSA) pada sejumlah ruas jalan.
Untuk mendukung laju mobilitas penduduk, Jakarta pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta pihak swasta membangun sejumlah jalan tol yaitu Tol Dalam Kota, Tol Lingkar Luar, Tol Bandara, serta ruas tol Jakarta-Cikampek, Jakarta-Bogor-Ciawi, dan Jakarta-Merak, yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di sekitarnya.
Soerjadi juga menerapkan peningkatan disiplin dan kualitas sumber daya aparat dalam Lima Pedoman Kerja Aparat Pemerintah DKI Jakarta.
Dari program tersebut, Pemerintah Provinsi Jakarta menerima Penghargaan 'Samya Krida Tata Tenteram Karta Raharja'.
Penghargaan itu merupakan apresiasi atas hasil karya tertinggi dalam melaksanakan Pembangunan 5 Tahun.
Berikut latar belakang pendidikan Suryadi Sudirja:
- Akademi Militer Nasional (1962)
- Seskoad (1974)