Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Nasib Emak-emak yang Viral Komentari Prokes Restoran di Padang: Diamankan Polisi, Ngakunya Iseng

Sebelumnya, viral video ibu-ibu melakukan aksi protes lewat video terkait upaya yang dilakukan pemerintah mengantisipasi penyebaran covid-19.

Dok Humas Satpol PP Padang
Satpol PP Kota Padang saat berikan surat panggilan kepada pihak restoran yang viral di Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (4/7/2021) 

TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Seorang "emak-emak" yang videonya viral karena menyebut Kota Padang aman dari Covid-19 dan pemerintah zalim, dibawa dan diperiksa di Mapolda Sumatera Barat, Minggu (4/7/2021).

Saat diperiksa, perempuan berinisal Y tersebut mengaku iseng membuat video itu.

Seperti diketahui, video tersebut tersebar di sejumlah media sosial dan akhirnya pihak kepolisian menindaklanjuti video tersebut.

"Jadi ibu yang berkaitan dengan videonya yang viral itu sudah diamankan kemarin," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.

Ia mengatakan, ibu-ibu yang viral tersebut diamankan pada Minggu (4/7/2021) malam.

"Ibu itu tadi malam sekitar 23.00 WIB diamankan ke Polda Sumbar," kata Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.

Satake mengatakan, ibu-ibu itu dilakukan pemeriksaan di Polda Sumbar.

"Setelah kita lakukan pemeriksaan, kita lakukan penyitaan beberapa barang bukti yang terdiri dari HP dan SIM card," katanya.

Selanjutnya, sekitar pukul 02.00 WIB ibu-ibu tersebut dipulangkan kembali ke rumahnya.

Video Viral

Sebelumnya, viral video ibu-ibu melakukan aksi protes lewat video terkait upaya yang dilakukan pemerintah mengantisipasi penyebaran covid-19.

Video ini viral di media sosial dan juga grup WhatsApp seperti Forum Jurnalis & Polisi.

"Padang kota bebas, makan apa aja kita gak ada yang di lockdown dan gak ada pembatasan dan sekat-sekat," kata dia dalam video tersebut.

"Itu liat tu rame, gak ada. Bebas semua. Gak ada jaga jarak. Padang aman, tidak takut sama corona. Takutnya sama kolor si Nana," katanya.

"Lihatlah, lihat saya lagi di Padang. Makan di restoran Bebek Sawah. Rame, gak ada jaga jarak. Bebas," lanjutnya.

"Kenapa kita di Jakarta pada panik semua, udah jangan panik. Terus saja lawan, pemerintahan zolim. Ayo selamat makan rekan-rekan semua," sebutnya.

Pada postingan video tersebut, juga memperlihatkan masyarakat ramai berada di lokasi sebuah restoran di Kota Padang.

Pihak kepolisian juga melakukan pengecekan protokol kesehatan di restoran tersebut.

"Sedangkan untuk restorannya akan kita lakukan pengecekan juga, jika ada pelanggaran protokol kesehatan pastinya akan dikenakan sanksi," ujarnya. (*)

Respons Gubernur Sumbar

Gubernur Sumbar Mahyeldi merespon video viral emak-emak di Padang yang mengomentari restoran tanpa protokol kesehatan.

Ia mengatakan, pihaknya telah memberikan sanksi terhadap restoran yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) tersebut.

"Kita sudah menyikapinya, informasinya bahkan sudah diberikan sanksi oleh Satpol PP. Mungkin (sanksinya) sampai ke tingkat denda. Jelasnya, bisa dicek ke Satpol PP," kata Mahyeldi.

Mahyeldi menambahkan, kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan masih perlu ditingkatkan.

Bahkan, menurutnya Satpol PP sudah berkali-kali memberikan sanksi kepada pelanggar Perda Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

"Makanya Kapolda minta supaya ada revisi Perda AKB sehingga sanksinya lebih kuat," tutur Mahyeldi.

Mahyeldi mengajak masyarakat Sumbar dalam situasi sekarang ini untuk saling bersinergi.

Kata dia, jangan sampai mengeluarkan pernyataan-pernyataan atau memberitakan hal-hal yang tidak sepantasnya dan tidak sebenarnya, apalagi mengandung provokasi.

"Apalagi itu kesalahan yang dijadikan legitimasi, itu tidak benar itu, ketika itu sebuah kesalahan, kita tidak boleh mengajarkan atau menyuruh orang lain untuk melakukan itu, itu tidak benar," ujar Mahyeldi.

Namun menurut Mahyeldi, alasan emak-emak yang protes terkait suasana di restoran tersebut perlu dipelajari.

"Itu perlu dinilai juga, apakah karena kesal dia melakukan itu. Itu perlu dipelajari," sebut Mahyeldi.

Mahyeldi juga mengajak, masyarakat untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi kepada pemerintah.

Covid kian menggila

Tambahan kasus meninggal dunia akibat Covid-19 mencatatkan rekor tertinggi pada Senin (5/7/2021) dengan 558 kasus.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi selama pandemi Covid-19 di Indonesia.

Dikutip dari data yang diunggah Twitter Kemenkes RI, total kasus meninggal dunia mencapai 61.140 kasus.

Tak cuma pecah rekor kematian, update data hari ini juga mencatatkan rekor tambahan kasus positif.

Terdapat penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 29.745 kasus.

Baca juga: BREAKING NEWS Pecah Rekor Corona 5 Juli 2021, Ada 29.745 Kasus Baru

Total kasus infeksi corona di Indonesia saat ini menjadi 2.313.829.

Sementara itu, kasus sembuh bertambah 14.416, sehingga totalnya menjadi 1.942.690 kasus.

Adapun jumlah spesimen yang dites dalam 24 jam terakhir sebanyak 120.834 spesimen.

Sementara jumlah orang yang dites mencapai 86.292 orang.

Baca juga: Bukan Ivermectin, BPOM Beri Izin Darurat Dua Obat ini Untuk Covid-19

Sebagian artikel tayang di Tribun Padang dengan judul: Emak-emak yang Viral Komentari Prokes Restoran di Padang Diciduk Polisi, HP dan SIM Card Disita

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved