Tips Kesehatan
Tips Menjaga Kesehatan saat Musim Pancaroba, Periode Peralihan Musim Dimulai Akhir Maret 2021
Simak tips untuk menjaga kesehatan saat musim pancaroba, sebagian besar wilayah Indonesia memasuki periode peralihan musim mulai akhir Maret 2021.
Kuman dapat berada di mana saja, termasuk pada peralatan olahraga di gym Anda, pena di teller bank (bawa sendiri), pagar tangga, pegangan kereta belanja, dan bahkan pada ponsel Anda sendiri.
Pastikan sebelum beristirahat Anda harus membersihkan diri terlebih dahulu.
7. Konsumsi Makanan Penambah Sistem Kekebalan Tubuh
Masuk angin dan flu sering kali menyerang Anda pada saat musim pancaroba.
Hal itu karena sebagian besar seseorang akan kehilangan kekebalan tubuh saat musim pancaroba.
Makanan berikut telah terbukti dapat mencegah masuk angin dan flu, yakni : salmon, tiram, bawang putih, jeruk, adas, yogurt, kefir, teh, paprika merah, jamur, sayuran berdaun hijau, blueberry, cokelat hitam, wortel, ubi, dan oat.
Baca juga: Cara Tepat dan Mudah Mengobati Batuk Berdahak yang Sering Terjadi di Musim Pancaroba Secara Alami
Baca juga: 5 Makanan yang Bisa Membantu Hilangkan Sakit Migrain, dari Alpukat hingga Salmon
Periode Peralihan Musim di Indonesia
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak yang ditimbulkan selama memasuki masa pancaroba atau peralihan musim tahun ini.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin selama memasuki masa pancaroba tahun ini," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan pers tertulis, Kamis (11/03/2021), dikutip dari Setkab.go.id.
Sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau mulai akhir Maret 2021.
Ciri-ciri umum kejadian cuaca saat periode peralihan musim adalah adanya perubahan kondisi cuaca yang relatif lebih cepat, di mana pada pagi-siang umumnya cerah-berawan dengan kondisi panas cukup terik yang diikuti dengan pembentukan awan yang signifikan dan hujan intensitas tinggi dalam durasi singkat yang secara umum dapat terjadi pada periode siang-sore hari.
"Selama periode peralihan musim, ada beberapa fenomena cuaca ekstrem yang harus diwaspadai, yaitu hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang; puting beliung; waterspout, dan hujan es," ungkapnya.
Dalam sepekan ke depandiidentifikasi adanya dinamika atmosfer yang masih dapat berkontribusi cukup signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi," lanjutnya.
Wilayah tersebut adalah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Banten Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan.
Selain itu, juga berpotensi terjadi di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
(Tribunnews.com/Latifah)