Kepala BP2MI Teteskan Air Mata Saat Jemput Kepulangan Tiga Pekerja Migran Sakit dari Taiwan
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani meneteskan air mata saat menjemput kepulangan tiga pekerja migran Indonesia.
PMI sakit lainnya Siti Sumarni asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Ia mengalami sakit Acute Myeloid Lymphoma (AML) atau Leukimia Myeloid Akut.
PMI Siti telah menjalani perawatan dan kemoterapi di National Taiwan University Hospital selama 55 hari, sejak 23 Desember 2020-17 Februari 2021.
Selama menjalani perawatan, PMI telah melakukan 6 kali tindakan medis.
Pada 17 Februari 2021, Siti diperbolehkan meninggalkan rumah sakit dan melakukan persiapan kepulangan ke Indonesia.
Ia juga telah menerima seluruh hak-haknya dan biaya kepulangannya ditanggung pengguna.
PMI ketiga atas nama Arif Hidayat asal Planjan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah.
Arif yang bekerja di Home Industry pembuatan tangki air mengalami sakit luka bakar.
Kejadian tangki terbakar berawal ketika Arif sedang melakukan pengecatan bagian dalam tangki.
Tiba-tiba yang bersangkutan pingsan di dalam tangki karena menghirup aroma cat dalam waktu yang lama.
Saat itu juga, majikan mencoba membantu dengan masuk ke dalam tangki, tetapi ikut pingsan.
Meskipun, rekan pekerja membantu menolong dengan mengelas tangki untuk membuat lubang, tetapi percikan api mengenai campuran cat yang mengakibatkan tangki meledak.
Arif dan majikannya langsung dibawa ke Kaohsiung Hospital untuk mendapatkan perawatan.
Luka bakar Arif Hidayat 47 persen sedangkan majikannya 80 persen.
Selang seminggu, tepatnya 17 Oktober, Arif Hidayat dipindahkan ke RS NCKU di Taiwan dan telah menerima tindakan medis berita operasi pembersihan kulit sebanyak 3 kali.
Majikan telah membayarkan sebesar NTD 500.000 untuk biaya Arif selama di RS Tawian.
Selanjutnya Arif dipindah ke shelter khusus WNIO KDEI Taipei dengan menjalani rawat jalan sampai dipulangkan ke Indonesia.