OTT Menteri KKP
Begini Kongkalikong PT Perishable Logistics Indonesia dan Edhy Prabowo di Kasus Ekspor Benur
Selain jadi pendiri PT Aero Citra Kargo (ACK) Siswandi Pranoto Loe juga jadi komisaris di PT Perishable Logistics Indonesia.
Pada bulan Juli 2020 bertempat di Kantor Kementerian KP-RI, Andreau Misanta Pribadi selaku staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) melakukan pertemuan dengan Deden Deni Purnama mewakili PT ACK dan perusahaan-perusahaan calon
eksportir BBL dan salah satunya adalah PT DPPP, yang dihadiri oleh Agus Kurniyawanto, Ardy Wijaya, dan Habrin selaku Kepala Karantina Jakarta 1.
Dalam pertemuan tersebut Deden Deni Purnama memaparkan terkait persyaratan dokumen untuk ekspor BBL, prosedur pengurusan dokumen ekspor BBL dan pengiriman kargo ekspor BBL yang menggunakan PT ACK dengan biaya kargo ekspor BBL sebesar Rp1.800 perekor BBL.
"Pada tanggal 11 Agustus 2020, Amiril Mukminin meminta Deden Deni Purnama melakukan perubahan komposisi pemegang saham PT ACK karena Nursan meninggal dunia. Amiril Mukminin mengajukan nama Achmad Bachtiar yang juga sebagai nominee sekaligus dilakukan perubahan komposisi kepemilikan sahamnya yaitu Achmad Bachtiar sebanyak 41,65%, Amri sebanyak 41,65%; dan Yudi Surya Atmaja sebanyak 16,7%, dimana Achmad Bachtiar adalah juga representasi Edhy Prabowo melalui Amiril Mukminin, sedangkan Yudi Surua Atmaja adalah representasi Siswandi Pranoto Loe," kata jaksa.
Sejak bulan September 2020 sampai dengan bulan November 2020, kata jaksa, PT DPPP telah melakukan ekspor BBL ke Vietnam sebanyak kurang lebih 642.684 ekor BBL dengan menggunakan jasa kargo PT ACK, dengan biaya keseluruhan yang dikeluarkan PT DPPP yang dikirim melalui transfer kepada PT ACK melalui Bank BCA Cabang KCP Pondok Gede Plaza Bekasi sejumlah Rp940.404.888 dan setelah dipotong pajak dan biaya materai kemudian diberikan kepada PT PLI sejumlah Rp224.933.400 sebagai bagian dari kerja sama PT ACK dan PT PLI, sehingga uang yang diterima oleh PT ACK adalah sejumlah Rp706.055.440.