Sabtu, 4 Oktober 2025

Beda Jalan AHY dan Gibran: yang Satu Sibuk Urusi 'Kudeta' dan Satunya Fokus Jadi Wali Kota

AHY dan Gibran merupakan putra presiden RI yang sama-sama pernah maju di Pilkada. Namun "nasib politik" keduanya berbeda.

KOMPAS.com/IHSANUDDIN
Putera Sulung Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming (kiri) dan Putera Sulung Presiden SBY saat bertemu di Istana, Kamis (10/8/2017). 

Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron menilai, alasan Istana yang disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno tidak tepat.

Diketahui Pratikno menyebut bahwa Istana tidak akan membalas surat AHY, dengan alasan apa yang dipermasalahkan menyangkut dinamika di internal partai.

Padahal, kata Herman, ada keterlibatan langsung pejabat di lingkaran kekuasaan dalam gerakan yang akan mengkudeta AHY.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi virtual bertajuk 'Imbas Skenario Kudeta Politik Menyasar AHY’, Kamis (4/2/2021).

"Jawaban itu kurang tepat, karena ada keterlibatan langsung dari lingkaran Istana," kata Herman.

Herman menilai, seharusnya Jokowi membalas surat AHY untuk memberi klarifikasi.

Sebab, berdasarkan kesaksian sejumlah saksi yang diundang oknum lingkar Istana, ada restu dari 'Pak Lurah' atas rencana kudeta yang dilakukan.

Penyebutan pihak lingkar Istana yang dimaksud, kekinian menyasar kepada Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

"Itu fakta hukum yang disampaikan para saksi. Jadi ini penting karena ada keterlibatan pihak eksternal yang bagian lingkar Istana," pungkas anggota Komisi VI DPR RI itu.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan menanggapi surat dari Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang meminta klarifikasi adanya gerakan kudeta partai Demokrat yang melibatkan orang di lingkaran Istana. 

Hal itu disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dalam video yang diterima Tribunnews.com, Kamis, (4/2/2021).

"Kami tidak perlu menjawab surat tersebut," kata Pratikno.

Alasannya menurut dia, masalah tersebut merupakan masalah internal partai Demokrat.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved