Kembali ke Jakarta, Risma Pilih Gunakan Jalur Darat dari Surabaya dan Terungkap Alasannya
Bersama rombongan Kementerian Sosial di tempat ini menyerahkan bantuan kepada penyandang disabilitas berupa kursi roda, walker, dan kruk.
Dengan menggunakan jalur darat, kata Risma, dia bisa berhenti kapanpun, termasuk untuk turun ke desa-desa mengecek langsung desa mana yang memerlukan bantuan langsung dari Kemensos.
“Sekalian melakukan pengecekan pada daerah-daerah yang memerlukan bantuan,” kata Risma.
Minta Kendaraan Pengawalan di Belakang
Menteri Sosial Tri Rismaharini mewanti-wanti rombongan kendaraan pengawalan voorijder agar mengambil posisi di belakangnya.
Risma mengatakan dirinya kerap blusukan secara tiba-tiba, ketika melihat ada orang yang kesusahan di pinggir jalan.
Kegiatan ini kerap dilakukan oleh Risma selama menjabat Wali Kota Surabaya, dan akan dilakukannya selama menjadi Mensos.
"Saya ngomong nanti voorijder-nya di belakang. Kenapa?"
"Soalnya saya kalau lihat sesuatu saya berhenti."
"Pernah di sini saya sampai muter tiga kali."
"Orang itu kenapa ya? Tidur deket sampah. Muter sampai 3 kali aku enggak kuat, enggak bisa, aku turun. Kenapa?"
"Ternyata dia kelaparan," ujar Risma dalam sambutannya pada acara sertijab Menteri Sosial di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020).
Risma menceritakan, kendaraan voorijder kerap meninggalkannya saat dirinya tiba-tiba berhenti di tengah jalan untuk blusukan sehingga, dirinya meminta agar kendaraan voorijder berada di belakang, demi menyesuaikan pergerakan dirinya saat blusukan.
"Makanya nanti kalau voorijder-nya di depan, saya berhenti, ketinggalan voorijder-nya."
"Ini karena memang saya tidak mau berubah. Saya pengin tetap jadi Risma," ucapnya. (*/kompas.tv)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Minta Voorijder Kawal dari Belakang, Menteri Sosial Tri Rismaharini: Saya Pengin Tetap Jadi Risma dan Mampir ke Desa-desa Sepanjang Perjalanan Surabaya-Jakarta, Risma Bawa Sambel Goreng Tempe