Virus Corona
Pecah Rekor Lagi, Penambahan Kasus Covid Nyaris 9.000, Satgas Sebut Masyarakat Mulai Lengah
Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan angka kasus positif covid 19 yang tinggi sudah tidak bisa ditolerir lagi.
Berdasarkan data Satgas COVID-19, dari 512 kabupaten/kota, hanya kurang dari 9 kabupaten kota yang patuh dalam memakai masker. Sementara yang lebih memprihatinkan kurang dari 4 persen kabupaten/kota patuh dalam menjaga jarak.
"Perubahan perilaku adalah modal utama bagi seluruh lapisan masyarakat untuk berkontribusi dalam menekan angka COVID-19. Nyatanya dengan kondisi seperti ini kepatuhan masyarakat yang rendah dalam memakai masker dan menjaga jarak menjadi kontributor dalam peningkatan penularan COVID-19 yang berdampak pada kenaikan kasus COVID-19 beberapa waktu terakhir di Indonesia," ujarnya.
Melihat hal tersebut, Presiden Joko Widodo berharap tidak ada gelombang kedua pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Waspada agar jangan sampai terjadi gelombang yang kedua yang akan sangat merugikan upaya dan pengorbanan yang telah kita lakukan," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020, dipantau melalui tayangan YouTube Bank Indonesia.
Jokowi pun kembali mengingatkan semua pihak untuk disiplin menerapkan protocol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Kita harus tetap hati-hati, tidak boleh lengah, dan kita tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Menurut Jokowi, semua elemen masyarakat harus fokus pada upaya keluar dari pandemi Covid-19. Misalnya, ikut mempersiapkan atau mendukung program vaksinasi virus corona."Kita harus fokus untuk bergerak ke depan, fokus pada upaya-upaya untuk keluar dari pandemi," kata Jokowi.
Evaluasi Menyeluruh
Terpisah, Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah harus menangkap kekhawatiran masyarakat akibat pandemi Covid-19 yang muncul karena angka penularan dan korban jiwa sangat tinggi.
Termasuk catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menyebutkan 180 dokter meninggal dunia akibat Covid-19 hingga awal Desember 2020. Menurutnya, pemerintah harus mengantisipasi kelelahan masyarakat menghadapi pandemi Covid-19.
"Ada baiknya kita mawas diri, instrospeksi langkah penanggulangannya. Jangan sampai masyarakat lelah dan tidak mau lagi mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Puan pun mendorong pemerintah menguatkan pencegahan dari sisi hulu, seperti memperluas bantuan vitamin dan jamu agar kesehatan dan imunitas masyarakat terjaga. Langkah ini, menurut dia, penting dilakukan sambil menunggu vaksin Covid-19 tersedia untuk masyarakat.
"Negara harus hadir membantu masyarakat. Pertimbangkan lakukan pencegahan dengan meningkatkan imunitas, berikan vitamin dan jamu herbal pada masyarakat untuk meningkatkan daya imunnya," kata Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut.(Tribun Network/yud/kps/wly)