Jumat, 3 Oktober 2025

Erupsi Gunung Ile Lewotolok

Simak Pedoman Penggunaan Aplikasi Cekposisi di Kawasan Rawan Bencana Gunung Ile Lewotolok

Masyarakat dapat melihat wilayah-wilayah pada KRB I, II dan III yang ditampilkan dalam peta dari Cekposisi.

Kolase POS-KUPANG.COM/Ricardus Wawo
Hujan batu akibat Gunung Ile Lewotolok meletus membuat warga panik dan takut. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat dapat memanfaatkan Cekposisi yang terintegrasi dengan aplikasi Google Maps untuk mengetahui lokasi kawasan rawan bencana (KRB) Gunung api Ile Lewotolok.

Melalui Cekposisi, masyarakat juga dapat mengetahui beberapa informasi terkait gunung api tersebut.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengembangkan Cekposisi untuk Gunung api Ile Lewotolok untuk menampilkan informasi real-time KRB, pos pengungsian, fasilitas kesehatan dan sekolah yang berada dalam zona bahaya.

Baca juga: PMI Kirim Relawan ke Lokasi Bencana Erupsi Gunung Ile Lewotolok

Masyarakat dapat mengakses informasi tersebut melalui tautan berikut https://s.id/cekposisiLewitolo.

Misal, masyarakat dapat melihat wilayah-wilayah pada KRB I, II dan III yang ditampilkan dalam peta dari Cekposisi.

Wilayah ini ditunjukkan dengan lingkaran warna yang berbeda, seperti merah dan kuning.

Sedangkan informasi lain, pos pengungsian ditunjukkan dengan simbol rumah dengan lingkaran biru.

Masyarakat dapat mengakses informasi setelah terhubung melalui Google Maps dengan telepon pintar atau komputer.

Baca juga: Kondisi Terkini Aktivitas Tiga Gunung Berapi di Indonesia, Ile Lewotolok, Gunung Semeru dan Merapi

Berikut ini cara mengakses Cekposisi dengan telepon pintar, baik berbasis Android dan IOS:

1. Buka link: https://s.id/cekposisiLewitolo.

2. Klik kotak putih kosong yang berada di sudut kanan atas.

3. Pilih akun Google yang akan digunakan untuk mebuka peta.

4. Peta Cek Posisi Gunungapi Ili Lewotolok akan tampak di aplikasi Google Masp.

5. Klik tanda posisi lokasi Anda untuk melihat apakah posisi Anda saat ini berada di kawasan rawan atau tidak.

Sedangkan, komputer dengan menggunakan.browser:

1. Buka browser pada ponsel Anda

2. Ketik: https://s.id/cekposisiLewitolo

3. Nantinya Anda akan diarahkan ke peta KRB yang telah terhubung dengan Google Maps

4. Klik, buka untuk menyimpan otomatis tautan pada peta

5. Lalu perhatikan lokasi Anda. Setelah melihat peta, pastikan Anda berada di luar zona KRB III (Siaga).

BNPB melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) akan terus memperbarui informasi mengenai zona berbahaya, sebagaimana yang direkomendasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Gunung api yang berada di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami erupsi hingga status vulkanik dinaikkan dari level II atau ‘Waspada’ menjadi level III atau ‘Siaga.’

PVMBG menaikkan status vulkanik pada 29 November 2020.

Terkait dengan zonasi KRB, masyarakat diimbau untuk hati-hati karena kawasan KRB III berpotensi terlanda aliran awan panas, aliran dan guguran lava, lontaran batu pijar, hujan abu lebat dan gas beracun.

Pada kawasan ini, siapapun tidak direkomendasikan untuk membuat hunian tetap atau memanfaatkan wilayah tersebut untuk kepentingan komersial.

Baca juga: Lima Bocah yang Hilang Diduga Lari ke Hutan Saat Gunung Ile Lewotolok Meletus

KRB II, merupakan kawasan berpotensi terlanda aliran awan panas, aliran dan guguran lava, serta berpotensi tertimpa lontaran batu pijar sampai hujan abu lebat.

KRB I, merupakan kawasan berpotensi terlanda aliran lahar hujan atau banjir lahar, tertimpa hujan abu dan kemungkinan dapat tertimpa lontaran batu pijar.

Sementara itu, dalam tingkat aktivitas level III atau ‘Siaga,’ masyarakat di sekitar Gunungapi Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 km dari kawasan puncak.

Potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernafasan akut (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya, untuk itu masyarakat yang berada di sekitar Gunungapi Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunungapi Ile Lewotolok, maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di Guanungapi Ili Lewotolok agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar terutama di musim hujan.

Dengan adanya aplikasi Cekposisi ini diharapkan akan membantu masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di KRB Gunungapi Ile Lewotolok untuk dapat mempersiapakan segala sesuatu terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan gunung yang bisa terjadi setiap saat.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved