Virus Corona
Menteri PPPA: Pandemi Covid-19 Buat Perempuan Semakin Rentan Mendapat Kekerasan
Bintang Puspayoga mengatakan pademi Covid-19 semakin memperburuk ketimpangan gender di Indonesia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan pademi Covid-19 semakin memperburuk ketimpangan gender di Indonesia.
"Sebagai bencana nasional non alam, yang kita rasakan selama sembilan bulan terakhir, pandemi Covid-19 semakin memperburuk ketimpangan gender yang telah lama dirasakan perempuan," kata Bintang saat memberi sambutan dalam acara webinar Pandemi Covid-19 dan Perlindungan Terhadap Perempuan, Bagaimana Peran Pers?, Jumat (27/11/2020).
Baca juga: Indonesia Ajak Negara ASEAN Jalin Kerja Sama Penanggulangan Pandemi Covid-19
Selain itu, dengan adanya pandemi menyebabkan keberadaan perempuan semakin rentan.
"Pandemi juga telah menempatkan posisi perempuan sebagai kelompok yang semakin rentan," ujar Bintang.
Himpitan ekonomi, tekanan yang tinggi. dan semakin banyaknya waktu yang dihabiskan di dalam rumah, membuat perempuan semakin rentan mendapatkan kekerasan berbasis gender.
Bahkan di rumahnya sendiri.
Baca juga: PMI: Penyintas Covid-19 yang Sehat Bisa Kembali Donor Darah
Padahal lanjut dia, rumah seharusnya menjadi tempat yang paling nyaman dan aman bagi perempuan.
Kebijakan bekerja dan belajar dari rumah, yang harus dilakukan untuk menekan laju penyebaran Covid-19, kata dia, membuat kekerasan terhadap perempuan semakin tinggi.
“Sementara itu banyaknya yang di-PHK, daya beli masyarakat yang menurun, dan banyaknya korban meninggal dunia karena Covid-19, semakin mengancam kesejahteraan perempuan,” jelas Bintang.
Ia menegaskan, kerentanan perempuan terhadap kekerasan bukan karena kelemahan dirinya, tetapi konstruksi sosial di tengah masyarakat lah menempatkan perempuan pada posisi lebih rendah dari laki-laki.
Sebelumnya dalam Peringatan Hari Ibu secara daring, Rabu (25/11/2020), Bintang menyampaikan berdasarkan data yang terlihat dari indeks pembangunan manusia (IPM), indeks pembangunan gender (IPG), dan indeks pemberdayan gender (IDG).
Baca juga: Update 26 November: Tembus Rekor Baru 5.823 Kasus, Total Konfirmasi Positif Covid Capai 522 Ribu
Adapun IPM, kata dia, mengukur kualitas hidup manusia dari aspek kesehatan pendidikan dan ekonomi.
Bintang mengatakan, dimensi ekonomi pada IPM menunjukkan pengeluaran per kapita perempuan masih lebih rendah dari laki-laki yaitu 9 juta per tahun berbanding 15 juta per tahun.
Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan juga, kata dia, jauh lebih rendah dibandingkan tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki.