Kamis, 2 Oktober 2025

Calon Kapolri

Bursa Calon Kapolri: Prediksi Calon Tunggal, Kriteria dari Anggota DPR Fraksi PDIP dan Demokrat

Calon Kapolri baru pengganti Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis masih menjadi isu hangat yang sedang dibincangkan.

Tribunnews/JEPRIMA
Kapolri Jenderal Idham Azis memimpin langsung upacara kenaikan pangkat pati dan pamen polri di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2019). Calon Kapolri baru pengganti Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis masih menjadi isu hangat yang sedang dibincangkan. 

TRIBUNNEWS.COM - Calon Kapolri baru pengganti Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis masih menjadi isu hangat yang sedang dibincangkan.

Termasuk bagi kalangan wakil rakyat hingga tokoh partai politik.

Seperti halnya prediksi adanya calon tunggal yang bakal diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hingga kriteria calon Kapolri yang disampaikan anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat Benny K Harman.

Baca juga: DPR: Kurangi Libur Akhir Tahun untuk Potong Mata Rantai Penularan Covid-19 

Inilah rangkuman Tribunnews.com terkait berita-berita terbaru tentang bursa calon Kapolri:

1. Wayan Sudirta PDIP Soal Isu Geng dan SARA

Diberitakan Tribunnews.com, anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP I Wayan Sudirta menyebut isu geng maupun SARA dibursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis, hanya akan menjadi angin lalu. 

"Saya kok kurang percaya dengan isu geng di umur Polri yang sudah ke-74 karena konsolidasi ke dalam semakin mantab."

"Walaupun ada, tapi hanya sekadar isu, geng itu tidak bisa menjadi penentu," papar Wayan saat dihubungi, Jakarta, Selasa (24/11/2020).

Menurut Wayan, pemilihan Kapolri melalui proses dan alur yang berjenjang, ada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Presiden, dan Komisi III DPR dalam melakukan uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri. 

"Katakanlah geng-nya kuat, kalau kriteria dan persyaratannya tidak terpenuhi belum tentu bisa lolos. Jadi saya kurang percaya geng itu bisa dominan mempengaruhi pencalonan Kapolri," papar politukus PDIP itu. 

Sementara terkait isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), kata Wayan, dipastikan hal tersebut tidak akan mempengaruhi pemilihan calon Kapolri ke depan. 

"Saya yakin di Komisi III tidak akan berkembang soal SARA itu, karena anggota Komisi III kan anggota MPR juga, yang satu tahun berkali-kali mengadakan sosialisasi empat konsensus kebangsaan."

"Di situ ada pencerahan tentang nilai-nilai Pancasila dan permasyarakatan konsep Bhineka Tunggal Ika," ujar Wayan. 

Di sisi lain, Wayan menyebut Kapolri ke depan, guna mewujudkan Polri yang profesional, moderen, dan terpercaya harus memenuhi beberapa syarat agar dapat membawa institusi Polri lebih baik lagi, serta bisa menyerap aspirasi masyarakat secara maksimal. 

Baca juga: Program 1.000 Sarjana Buat Kalangan Buruh, Karyawan, dan UMKM Diluncurkan

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved