Rabu, 1 Oktober 2025

Sejarah Hari Toleransi Internasional, Diperingati Tiap 16 November, Berikut Cara Melawan Intoleransi

Hari ini, seluruh dunia tengah memperingati International Day of Tolerance atau Hari Toleransi Internasional yang jatuh pada Senin, 16 November 2020.

Instagram UNESCO - Freepik
Ilustrasi Hari Toleransi Internasional. Dalam artikel ini mengulas tentang sejarah Hari Toleransi Internasional yang diperingati tiap 16 November. 

Umumnya, intoleransi berakar pada keacuhan dan ketakutan, baik karena budaya lain, negara lain, ataupun agama lain.

Selain itu, intoleransi juga berhubungan erat dengan rasa harga diri yang berlebihan, baik secara personal, nasional, atau agama.

Hal-hal seperti ini tumbuh dan dipelajari pada usia muda. Untuk itu, dibutuhkan pendidikan tentang toleransi dan hak asasi manusia sedari anak-anak.

Pendidikan ini tidak hanya perlu dilakukan di bangku sekolah, tetapi juga di kehidupan sehari-hari.

Melawan intoleransi membutuhkan akses informasi

Intoleransi sangat berbahaya ketika dieksploitasi untuk tujuan politik tertentu, baik oleh individu maupun kelompok.

Untuk membatasi kemungkinan tersebut, perlu dikembangkan kebijakan yang menghasilkan dan mempromosikan kebebasan pers agar publik dapat membedakan antara fakta dan opini.

Melawan intoleransi membutuhkan kesadaran individu

Intoleransi yang terjadi di masyarakat merupakan gabungan dari intoleransi yang terjadi di individunya.

Kefanatikan, stereotype, stigma, penghinaan maupun candaan rasis adalah contoh dari ekspresi individu terkait intoleransi sehari-hari.

Untuk melawan dan mengurangi hal tersebut, setiap individu harus sadar dengan hubungan antara perilaku yang dilakukan dengan lingkaran setan dari ketidakpercayaan dan kekerasan dalam masyarakat.

Melawan intoleransi membutuhkan solusi lokal

Solusi-solusi atas masalah-masalah global dapat pula berupa solusi lokal, bahkan individual.

Jika menghadapi kasus intoleransi, seseorang tidak perlu menunggu aksi dari pemerintah ataupun institusi. Sebab, masing-masing individu adalah bagian dari solusi tersebut.

Aksi-aksi yang dapat dilakukan untuk melawan intoleransi harus tidak melibatkan kekerasan, misalnya adalah untuk mengatur jaringan akar rumput, untuk mendemonstrasikan solidaritas dari korban intoleransi, untuk mendiskreditkan propaganda kebencian.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved