Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Vaksin Covid-19 Ada yang Gratis dan Bayar Sendiri, Jokowi Minta Harga Vaksinasi Mandiri Terjangkau

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, aspek keamanan dan keefektifan vaksin Covid-19 harus benar-benar dipastikan.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi pada rapat terbatas pengadaan vaksin di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/10/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, aspek keamanan dan keefektifan vaksin Covid-19 harus benar-benar dipastikan.

Pemerintah berupaya bergerak cepat dalam penanganan pandemi Covid-19.

Namun, juga diperhatikan aspek keselamatan terkait rencana vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat luas.

“Keamanan itu artinya betul-betul sudah melalui tahapan-tahapan uji klinis yang benar."

"Karena kalau tidak, ada satu saja yang bermasalah, nanti bisa akan menjadi ketidakpercayaan masyarakat terhadap upaya vaksinasi ini,” ujarnya, dikutip dari presidenri.go.id, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Presiden Jelaskan Alasan Pemerintah Pesan Vaksin Covid-19 yang Masih dalam Fase Uji Klinis

Baca juga: WHO Serukan Vaksin Covid-19 untuk Semua Warga Dunia

Baca juga: Presiden Minta agar Vaksin Covid-19 yang Beredar di Indonesia Dipastikan Lolos Uji Klinik

Dalam pelaksanaannya nanti, vaksinasi tersebut akan dilakukan melalui dua skema, yakni skema gratis dan mandiri.

Jokowi menginginkan agar masyarakat yang mendapatkan vaksin melalui skema mandiri dapat memperolehnya dengan harga yang terjangkau.

“Ini ada yang gratis, ada yang mandiri (bayar sendiri)," ungkapnya.

"Pengenaan biaya dalam pelaksanaan vaksinasi secara mandiri harus betul-betul dikalkulasi dan dihitung dengan cermat."

"Disiapkan aturannya sejak sekarang dari awal. Saya minta harganya bisa terjangkau,” tegasnya.

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi (Sekretariat Presiden)

Presiden meminta jajarannya agar persoalan yang menjadi perhatian utama baik masyarakat maupun pakar dan peneliti tersebut, dipastikan keamanannya melalui kaidah-kaidah ilmu pengetahuan, data sains, dan standar-standar kesehatan.

Ia mengakui, di tengah situasi pandemi, negara manapun pasti menginginkan adanya kecepatan untuk menuntaskan penanganan pandemi, termasuk memberikan vaksinasi kepada warganya.

Namun, hal-hal tersebut juga tidak boleh dilakukan tergesa dengan tanpa perencanaan matang.

“Hati-hati, jangan sampai kita tergesa-gesa ingin vaksinasi sehingga kaidah-kaidah saintifik, data-data sains, standar kesehatan ini dinomorduakan. Tidak bisa."

"Jangan timbul persepsi bahwa pemerintah tergesa-gesa tanpa mengikuti koridor-koridor ilmiah yang ada,” ujarnya.

Baca juga: Ini Alasan Jokowi Beli Vaksin Covid-19 yang Belum Lolos Uji Klinis Fase 3, Sebut Kebangkitan Ekonomi

Baca juga: Ini Alasan Singapura Hentikan Sementara Penggunaan 2 Vaksin Influenza

Baca juga: Jokowi: Hati-hati, Jangan Tergesa-gesa, Pastikan Keamanan dan Keefektifan Vaksin Covid-19

Selain keamanan, urusan mengenai kepastian akses masyarakat terhadap distribusi vaksin tersebut apabila nantinya telah tersedia juga harus dipastikan dan direncanakan dengan baik.

Sehingga, proses vaksinasi yang nantinya akan berjalan secara bertahap ini perlu dijelaskan dengan lebih rinci kepada masyarakat luas.

Penjelasan tersebut juga mencakup soal kelompok-kelompok mana saja yang akan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin Covid-19 pada tahap awal.

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi (Tangkap layar channel YouTube Sekretariat Presiden)

Jokowi kembali mengingatkan jajarannya agar melibatkan sejumlah pihak termasuk ormas-ormas Islam dalam hal komunikasi publik terkait keamanan dan kehalalan vaksin yang akan diberikan.

Hal tersebut selain untuk memberikan penjelasan yang komprehensif kepada masyarakat, juga untuk mengantisipasi penyebaran berita-berita hoaks di berbagai platform dan media.

“Mengenai pelaksanaan vaksinasi saya minta timeline pelaksanaan ini segera diselesaikan dengan memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana."

"Infrastruktur pendukung, jalur distribusi, dan interval pemberian vaksin yang akan digunakan per wilayah. Saya minta detail,” jelas dia.

Jokowi juga meminta pihaknya untuk bersiap melakukan pelatihan dan simulasi baik oleh tenaga kesehatan maupun relawan yang nantinya terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara luas.

Baca juga: Vaksin Covid-19 yang Diedarkan November Kemungkinan Batal, Menko Luhut: Tadi Presiden Telepon Saya

Baca juga: Presiden Minta Ormas Dilibatkan dalam Sosialisasi Vaksin Covid-19

Baca juga: Menristek: Produksi Massal Vaksin Covid-19 Merah Putih Gandeng Pihak Swasta

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved