Minggu, 5 Oktober 2025

UU Cipta Kerja

Ditembak Gas Air Mata, Pendemo Justru Salami dan Peluk Polisi: Dengar Musuh Kita Bukan Polisi!

Entah kenapa, mungkin karena lelah 'berperang' melawan polisi yang terus menghalau agar massa pendemo mundur, tiba-tiba mereka menghampiri pak polisi

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Aparat Kepolisian bersitegang dengan pendemo di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja berlangsung ricuh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Kapolda Maluku, Irjen Pol. Baharudin Djafar terobos lemparan batu saat ricuh unjuk rasa menolak Omnibus Law di kampus Universitas Pattimura Ambon, Kamis (8/10/2020) sore.

Saat terjadi pelemparan, Kapolda yang didampingi Kapolres Ambon, Kombes Pol. Leo Surya Nugraha Simatupang dan sejumlah aparat berpakaian preman langsung berjalan masuk ke halaman kampus hendak menghentikan kericuhan.

Kedatangan Kapolda sempat mendapat penolakan, namun Djafar terus berjalan menghampiri massa dan mengajak berdialog.

Di hadapan mahasiswa, Kapolda meminta mereka untuk menyampaikan tuntutan aksi agar nantinya ditindaklanjuti sesuai kewenangannya.

"Saya hanya mau harapan ade-ade akan saya lihat, mari kita urai masalahnya," kata Kapolda.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tembakkan Gas Air Mata, Polisi Pukul Mundur Perusuh di Harmoni ke Jalan Suryo Pranoto

 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Massa di Harmoni Ramai-ramai Peluk Polisi yang Tembaki Mereka dengan Gas Air Mata"

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mulai Besok Tak Ada Lagi Aksi Buruh Tolak Undang-Undang Cipta Kerja

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved