Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Cerita Para Pengubur Jenazah Covid-19 "Kami Menjalaninya dengan Ikhlas"

Selama menjadi tim pemakaman jenazah Covid-19, Nanang mengaku sedih karena tingkat kematian yang terus meningkat.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas penggali makam Covid-19 memakamkan korban Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Selasa (22/9/2020). Selain tenaga medis, penggali kubur makam Covid-19 menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Seusai penguburan, APD yang digunakan lebih dahulu disemprot untuk sterilisasi, baru dilepas perlahan agar tak terjangkit.

“Begitu kami lepas APD itu rasanya lega minta ampun. Kadang teman-teman tiduran di aspal saking leganya,” tandas dia.

Nusa bersama rekan-rekannya mengaku tidak merasa kendala apa pun terkait rutinitas tersebut.

Stok APD dan ambulans pengangkut jenazah Covid-19 tercukupi.

“Jadi aman saja,” tuturnya.

Sejak terlibat dalam penanganan Covid-19, Nusa dan rekan-rekannya jarang pulang ke rumah. Mereka tinggal di kantor BPBD Samarinda.

Itu agar mengurangi kontak erat dengan anggota keluarga di rumah masing-masing.

Soal insentif selama pandemi pun Nusa mengaku lancar.

Keluhan gerahnya saat menggunakan APD juga dirasakan Nanang Arifin (41), rekan Nusa.

Menurut Nanang, problem yang dirasakan rekan-rekannya hanya gerah saat menggunakan APD berjam-jam.

“Di luar itu kita nikmati. Teman-teman semua selalu semangat,” ungkap Nanang.

Tetes air mata melihat keluarga jenazah

Selama menjadi tim pemakaman jenazah Covid-19, Nanang mengaku sedih karena tingkat kematian yang terus meningkat.

“Saya sering meneteskan air mata melihat keluarga jenazah yang tak bisa berbuat-buat selain meratapi kesedihan saat jenazah kami angkat,” terang dia.

Oleh karena itu, dia berharap pandemi ini segera berakhir.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved