Selasa, 7 Oktober 2025

PAN Reformasi

Partai Baru Amien Rais Tak Jadi Gunakan Nama PAN Reformasi

Amien Rais akan mengumumkan nama partai baru melalui akun Youtube miliknya, pada Kamis (1/10/2020).

Youtube/Amien Rais Official
Amien Rais 

"Plusnya mungkin masih bisa menampung suara yang kecewa dengan PAN pimpinan Zulkifli Hasan dan sebagian suara yang tidak puas dengan pemerintahan dan keadaan saat ini, sedangkan minusnya adalah menurunnya pamor Amien Rais dan meningkatnya sentimen negatif terhadap sosok yang menjadi salah satu lokomotif reformasi tersebut," artinya.

Baca: Ditanya Soal Kepengurusan DPP Partai Gerindra, Begini Jawaban Dasco

Baca: Legislator PKB: Rencana Kolaborasi BUMN-NU dalam Percepatan PEN dan Covid-19 Langkah Tepat

Baca: Mobil Van Ini Dikendarai Secara Terbalik dan Berjalan Mundur, Lihat yang Terjadi di Dalamnya

Lebih lanjut, partai baru yang didirikan Amien akan berebut ceruk pemilih islam dan bersaing dengan partai berhaluan islam lainnya.

"Dengan posisi seperti itu, partai baru bentukan Amien sulit untuk berkembang lebih besar. Mungkin Amien berharap dapat merebut suara dari basis Muhammadiyah secara signifikan dan berharap dukungan dari golongan umat islam lainnya," ujarnya

Namun, hal tersebut dilihat Karyono tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya, basis pemilih Muhammadiyah menyebar ke sejumlah partai.

"Sebagian preferensi pemilih Muhammadiyah menyalurkan aspirasinya ke PAN, sebagian lagi ke partai lain dimana sejumlah partai juga mengakomodir tokoh-tokoh Muhammadiyah yang tentu saja dapat menyedot suara Muhammadiyah," katanya.

Pun demikian umat islam yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama (kalangan nahdliyin), Persis, LDII dan lain-lain, dikatakan Karyono, telah menjadi rebutan sejumlah partai, tidak hanya partai islam tapi juga partai nasionalis.

"Oleh karenanya, partai baru besutan Amien Rais harus bekerja keras untuk merebut ceruk pemilih yang sudah "terkavling" itu. Salah satunya, perlu membuat diferensiasi yang membedakan dari yang lain. Jika gagal membangun deferensiasi yang dapat menarik simpati, maka sulit bagi Amien Rais dan koleganya meloloskan partainya ke senayan," pungkasnya.

Tanggapan PAN

Juru bicara Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan pendirian partai baru oleh Amien Rais merupakan hak politik yang bersangkutan.

"Jika Pak Amien Rais akan mendirikan partai politik baru itu benar, maka itu adalah hak politik Pak Amien yang dijamin konstitusi. Bahwa setiap warga negara bebas merdeka untuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan, sebagaimana termaktub di pasal 28 UUD 1945," ujar Viva Yoga, dalam keterangannya yang sudah dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (11/9/2020).

Baca: Partai Baru Amien Rais Diumumkan 10 September, Ingat Lagi Latar Belakang PAN Reformasi Dibentuk

Ketika Amien Rais mendirikan partai politik baru, maka PAN tidak akan dinilai identik dengan mantan Ketua MPR RI itu lagi.

Menurut Viva Yoga, hal itu dikarenakan masyarakat akan menilai Amien Rais telah meninggalkan PAN.

Meski memang Amien Rais merupakan salah satu pendiri PAN bersama dengan Albert Hasibuan, AM Fatwa, AM Lutfi, Syamsurizal Panggabean, Ismid Hadad, Zoemrotin, Gunawan Muhammad, dan Abdillah Toha.

"Jika Pak Amien mendirikan partai politik baru, maka masyarakat akan menilai PAN tidak akan identik lagi dengan Pak Amien Rais. Publik akan menilai Pak Amien Rais telah meninggalkan dan keluar dari PAN," kata Wakil Ketua Umum DPP PAN itu.

Dari pemberitaan di media, Viva Yoga mendengar Amien Rais kemungkinan menamakan partai barunya dengan PAN Reformasi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved