Virus Corona
Soal Menkes Terawan Jarang Muncul ke Publik, Pengamat Menduga Gara-gara Komentarnya Tidak Friendly
Pengamat kebijakan publik menduga alasan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto jarang muncul ke publik, gara-gara komentarnya tidak friendly.
"Itu kesalahan juga. Lalu, Presiden saat itu membentuk Gugus Tugas," ungkap Agus.

Baca: Anggota Komisi IX: Menteri Terawan Hanya Ingin Tenangkan Masyarakat
Sebenarnya Terawan ikut dillibatkan dalam Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Akan tetapi, kemunculan Terawan sangat minim apabila dibandingkan dengan Ketua Gugus Tugas Doni Monardo atau para juru bicara.
Alasan lainnya, Agus menilai komentar dari Terawan cenderung 'kurang ramah' ke publik.
"Sampai sekian lama ya Menkes tidak muncul, sebab komentarnya tidak friendly dan tidak memberi kejelasan kepada masyarakat," tutur Agus.
Menurutnya, Menkes Terawan memiliki kemampuan yang baik dalam aspek keilmuan, namun tidak diimbangi dengan leadership yang baik.

Baca: Terawan Sebut Tenaga Kesehatan di Berbagai Daerah Sudah Disiapkan untuk Tangani Pasien Covid-19
Sehingga saat berhadapan dengan masyarakat, Terawan tidak mampu menempatkan diri sebagai Menkes.
"Leadership beliau tidak ada. Ini persoalannya," ucap Agus.
Sementara itu, desakan agar Terawan mundur dari jabatan Menkes pun telah muncul sejak lama.
Desakan itu, kata Agus, punya inti yang sama, yakni apabila Menkes tidak mampu muncul dan memberikan penjelasan kepada publik, sebaiknya segera diganti.
Namun, desakan hingga kini belum mendapatkan respons.
Baca: Menkes Terawan : Unicef Upayakan Vaksin Covid-19 yang Aman, Luas dan Terjangkau untuk Indonesia
"Sehingga tanyakan kepada presiden kenapa tidak diganti-ganti ya.
"Atau Menkes memang sengaja tak dimunculkan. Saya tak tahu alasannya, tanyakan ke Presiden," kata Agus.
Luhut angkat auara soal jarangnya Menkes Terawan muncul ke publik
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menjawab soal kemunculan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto ke publik yang dianggap jarang.