Virus Corona
Gejala yang Ditimbulkan Covid-19 Berdasarkan Update WHO
Wiku menjelaskan reseptor ACE2 tersebut juga berada di seluruh tubuh yaitu pembuluh darah, usus dan organ lainnya.
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan bahwa Covid-19 merupakan penyakit baru.
Oleh karena itu segala sesuatu yang menyangkut Covid-19 harus terus diperbaharui, mulai dari proses penularan hingga gejala yang ditimbulkan.
"Kita selalu harus memperbaharui pengetahuan kita terhadap penyakit ini dari waktu ke waktu. Kita belajar dan selalu kita informasikan kepada masyarakat agar kita efektif dan efisien mencegah penularan dan menghindari dari sakit dari Covid-19 ini," kata Wiku di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/9/2020).
Berdasarkan data yang diperoleh dari WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat ( Centers for Disease Control and Prevention/CDC), gejala yang ditimbulkan oleh seseorang yang terinfeksi virus Corona atau SARS-CoV-2 dalam 2 sampai 14 hari setelah terinfeksi yakni demam, batuk, sesak nafas, dan kehilangan penciuman atau indra perasa.
"Ini dibuktikan oleh penelitian observasional pada 961 tenaga kesehatan dan juga pada 87% pasien pada penelitian di Eropa yang telah disampaikan di dalam artikel ilmiah," katanya.
Baca: Empat Provinsi Ini Penyumbang Terbanyak Kasus Positif Covid-19
Virus tersebut menurut Wiku masuk ke dalam tubuh melalui hidung yang dilapisi dengan reseptor ACE2 atau yang berfungsi sebagai jalan masuk virus ke dalam sel, sehingga dapat menimbulkan gejala berupa pilek, hidung tersumbat atau nyeri tenggorokan.
Lebih jauh Wiku menjelaskan reseptor ACE2 tersebut juga berada di seluruh tubuh yaitu pembuluh darah, usus dan organ lainnya.
Oleh karena itu tidak mengherankan apabila virus memiliki efek di organ-organ lain, sehingga timbul gejala-gejala lain diluar sistem pernapasan.
"Yaitu diare, tidak nafsu makan, mual dan muntah, sakit kepala, terasa lelah berlebihan, nyeri otot atau pegal-pegal, radang selaput bening mata atau konjungtivitis, bercak pada kulit atau perubahan warna jari-jari tangan dan kaki," katanya.
Wiku meminta masyarakat yang mengalami gejala-gejala seperti di atas untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan, baik itu, puskesmas, rumah sakit, ataupun lainnya.
"Jangan panik segera ke Puskesmas rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan ikuti arahan dari tenaga kesehatan yang ada di sana," pungkasnya.