Virus Corona
6 Bulan Corona di Indonesia: Total Kasus Capai 184.268, Rekor Terbaru 3.622 Kasus, Prediksi Meleset
Sudah enam bulan, virus corona (Covid-19) terkonfirmasi ada di Indonesia sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020. Ini perkembangannya.
Diketahui, saat virus corona dilaporkan ada di Indonesia, berbagai kalangan membuat prediksi kapan puncak pandemi dan kapan wabah ini berakhir.
Mulai dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo yang pernah memprediksi, puncak pandemi Covid-19 di Indonesia terjadi pada Juni 2020.
Atau Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menargetkan kurva penambahan pasien positif Covid-19 menurun pada Mei 2020.
Fakta yang terjadi di lapangan, kurva di bulan Juni hingga Juli malah semakin naik bahkan terus terkerek hingga Agustus 2020.
Jokowi kembali membuat prediksi, puncak penyebaran virus corona akan terjadi pada Agustus atau September 2020.

Namun Kepala Negara juga menyebut, prediksi terbaru ini masih bisa berubah tergantung kinerja seluruh jajarannya dalam menekan penyebaran kasus Covid-19.
Prediksi akhir pandemi corona yang lain dan sama-sama meleset juga datang dari Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Pendiri LSI, Denny JA memprediksi, 99 persen kasus virus corona di Indonesia berakhir pada Juni 2020.
Termasuk Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan, penyebaran virus corona di Indonesia akan melandai mulai akhir Mei 2020.
Pun dengan Badan Intelijen Negara (BIN). Berdasarkan data BIN, pada Juli 2020 penyebaran Covid-19 di Tanah Air akan mencapai 106.287 kasus.
Menanggapi hal ini, pakar epidemiologi Universitas Airlangga Windhu Purnomo mengatakan, puncak penyebaran virus corona di Indonesia sulit diprediksi lantaran data yang selalu berubah-ubah setiap waktu.
"Jadi sebetulnya kalau datanya tidak berubah-ubah, akan lebih mudah diprediksi. Yang menyulitkan itu kan karena data yang selalu berubah," kata Windhu dikutip dari Kompas.com.
Perubahan data, menurut dia, dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang tidak konsisten.
Ketika pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), laju pertumbuhan kasus harian relatif dapat dikendalikan.
Namun, saat kebijakan itu dilonggarkan untuk memberikan kesempatan agar roda ekonomi kembali bergeliat, laju pertumbuhan kasus harian juga mengalami peningkatan.