Profil Brigjen Ferdy Sambo, Bongkar Prostitusi Berkedok LC Karaoke hingga Pernah Foto Bareng Judika
Nama Brigjen Pol Ferdy Sambo menjadi perbincangan setelah Bareskrim Polri berhasil menguak praktik prostitusi tempat hiburan karaoke
Namun, EP meninggal dunia ketika dibawa ke rumah sakit di Pelabuhan Busan.
Foto Bareng Judika
Sementara pernah diberitakan pula, Ferdy Sambo mencuat setelah Judika pamer foto berdua dalam sebuah acara.
Saat ini Judika tengah terlibat dalam pemeriksaan Polda Jawa Timur terkait kasus investasi bodong MeMiles.
Sebagai saksi, Judika hendak diperiksa Polda Jatim.
Diberitakan WartakotaLive.com, Polisi Jawa Timur ancam jemput paksa Judika, penyanyi nasional.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Judika dipanggil polisi terkait kasus MeMiles.
Seharusnya, kata Trunoyudo, Judika dan sejumlah publik figur diperiksa polisi minggu ini.
Tetapi, sejauh ini mereka belum memenuhi panggilan polisi.
"Tidak ada konfirmasi. Artinya tidak kooperatif, kalau tidak ada konfirmasi," kata Trunoyudo, kemarin.
Tetapi, di akun instagramnya, Judika akan diperiksa polisi terkait kasu MeMiles justru memasang foto bersama seorang perwira tinggi polisi.
Polisi yang berfoto bersama Judika itu bernama Brigadir Jenderal Pol Ferdy Sambo.
Dalam status Judika tersebut yang bersifi foto dengan Ferdy Sambo, tertulis lokasinya adalah Auditorium PTIK Jakarta Selatan.
Judika menyebutkan mereka bertemu di acara Rapat Pimpinan (Rapim) Polri di kampus Pergutuan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Judika menyebut Ferdy Sambo sebagai saudaranya.
Simak status Judika berikut ini.
jud1ka: With my bro Brigjend. Pol. FERDY SAMBO di Rapim Polri 2020. .
Semangat dan sukses !!
Gerebek Karaoke
Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menggerebek bisnis hiburan Venesia BSD Karaoke di Jalan Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan, Banten pada Rabu (19/8/2020) malam.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo mengatakan pihaknya menemukan adanya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bermodus eksploitasi seksual di tempat tersebut.
Tempat karaoke itu diketahui telah beroperasi sejak awal Juni 2020 sampai dengan saat ini.
"Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri menemukan terkait TPPO bermoduskan eksploitasi seksual pada masa pandemi Covid-19," kata Sambo saat dihubungi, Rabu (19/8/2020).
Sambo mengatakan total ada sebanyak 47 orang perempuan yang dipekerjakan oleh Venesia BSD Karaoke.
Kepada kepolisian, mereka mengaku didatangkan langsung dari tiga provinsi berbeda.
"Perempuan yang bekerja di Venesia BSD karaoke berasal dari Jakarta, Jawa Barat & Jawa Timur sebanyak 47 orang," jelasnya.
Dalam operasinya, bisnis karaoke itu mematok bayaran paling murah sebesar Rp 1,1 juta untuk menyediakan perempuan yang bisa melayani berhubungan badan.
"Venesia BSD Karaoke Executive menyediakan perempuan untuk dapat berhubungan badan dengan tarif Rp 1.100.000 sampai dengan Rp 1.300.000 per voucher," ungkapnya.
Menurut Sambo, pihaknya telah mengamankan 13 orang terkait kasus tersebut.
Di antaranya, 7 orang mucikari, 3 orang kasir, 1 supervisor, 1 orang manager operasional dan 1 orang general manager.
"Kami telah mengamankan 13 orang di tempat tersebut. Para korban beserta saksi-saksi yang diamankan dengan bus ke Bareskrim Polri," tukasnya.
Dalam kasus ini, polri mengamankan kwitansi 2 bundel, voucher ladies 1 bundel, uang 730.000 uang bookingan ladies mulai dari 1 Agustus 2020 dan 3 unit mesin edc.
Selain itu, pihaknya juga mengamankan 12 kotak alat kontrasepsi, 1 bundel form penerimaan ladies, 1 bundel absensi ladies, komputer 3 unit, mesin penghitung uang, printer hingga 14 Baju Kimono Jepang sebagai kostum pekerja.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Igman Ibrahim)(Kompas.com/Devina Halim/WartakotaLive.com)