Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

Wakil Ketua DPR Sebut Pandemi Covid-19 Mengancam Kualitas Pedidikan

Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar menyebut pandemi Covid-19 dapat mengancam penurunan kualitas pendidikan di Indonesia.

DPR RI
Wakil Ketua DPR RI A. Muhaimin Iskandar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar menyebut pandemi Covid-19 dapat mengancam penurunan kualitas pendidikan di Indonesia.

"Ancaman lost generation akibat wabah Covid-19 bukanlah pepesan kosong. Kita semua harus benar-benar mengantisipasi hal ini agar hal itu tidak sampai terjadi," kata Gus Ami saapaan Muhaimin di gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Menurutnya, penutupan sekolah telah memicu penurunan nilai ujian rata-rata hingga 25 persen dan menurunkan efektifitas tahun sekolah dasar, yang dicapai anak-anak dari 7,9 tahun menjadi 7,3 tahun.

Baca: Apkasi Minta Mendikbud Hadirkan Terobosan Atas Masalah Pendidikan di Daerah

“Akibat penutupan sekolah ini banyak anak-anak kita yang gagal mempelajari berbagai materi baru dan melupakan banyak hal yang telah mereka ketahui sebelumnya,” paparnya.

Ia menyebut, persoalan tersebut harus disikapi secara serius oleh semua pemangku kepentingan di Indonesia, apalagi pandemi Covid-19 hingga saat ini belum dapat diprediksi kapan berakhir.

“Selain langkah-langkah di sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi, kita bersama juga harus berkontribusi terhadap upaya menyelamatkan sektor pendidikan di tanah air. Sebab Pendidikan merupakan investasi besar bagi masa depan genarasi muda dan bangsa ini,” tuturnya.

Baca: Ibas Usul Kurikulum Pendidikan Disesuaikan Situasi Pandemi Covid-19

Dikesempatan yang sama, Gus Amin pun menginisiasi Gerakan Bangkit Belajar (GBB) untuk membantu siswa, guru, maupun wali murid yang kesulitan mengikuti proses pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi Covid-19.

Ia menyebut, GBB hanya salah satu upaya untuk mencarikan solusi atas kendala pembelajaran jarak jauh yang dialami oleh peserta didik di Indonesia.

Nantinya di setiap Posko GBB akan disediakan wife gratis dan relawan yang akan mendampingi para siswa saat mengikuti PJJ.

"Gerakan ini akan bersinergi dengan Gerakan lain baik yang dilakukan oleh Kemendikbud maupun pihak-pihak lain yang ingin berkontribusi terhadap dunia pendidikan di Indonesia selama pandemi Covid-19,” ujar Gus Ami.

Baca: Presiden Sambangi Rumah Sakit Pendidikan Unpad Tinjau Uji Klinik Fase III Vaksin Covid-19

Pada tahap awal GBB akan mendirikan posko belajar di 2.156 titik yang dilengkapi wifie, smartphone, dan relawan pendamping di 34 provinsi di Indonesia.

Di tempat yang sama, Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan pola PJJ di beberapa daerah telah menimbulkan kesulitan bagi pelajar, bahkan ada siswa yang belajar di makam karena sulitnya sinyal internet dan ada orang tua yang mencuri karena ingin membelikan anaknya telepon genggam.

“Kendala utama saat PJJ adalah adanya kesulitan peserta didik dalam mendapatkan kuota internet, tidak adanya smartphone, maupun kesulitan memahami materi karena tidak adanya pendamping. GBB ini berupaya untuk menyelesaikan kendala-kendala utama tersebut,” papar Huda.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved