Jumat, 3 Oktober 2025

Resesi Ekonomi

Dahlan Iskan: Ekonomi Minus 5,3 Persen, Hidup Jadi Makin Sulit

Dahlan menjelaskan, Indonesia tidak sendirian mengalami kontraksi ekonomi, perekonomian AS hingga Singapura juga minus hingga puluhan persen.

Editor: Choirul Arifin
Tribun Manado
Dahlan Iskan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan, dampak ekonomi Indonesia kuartal II 2020 minus 5,3 persen bikin hidup lebih sulit, terutama untuk masyarakat golongan menengah ke bawah.

Kendati demikian, Dahlan menjelaskan, Indonesia tidak sendirian mengalami kontraksi ekonomi, perekonomian AS hingga Singapura juga minus hingga puluhan persen.

Namun, keduanya dinilai Dahlan adalah negara kaya, artinya tidak berdampak signifikan meski perkonomian kena dampak Covid-19.

Karena itu, pemerintah diminta untuk melakukan terobosan-terobosan kebijakan dengan tanpa halangan dari sistem perpolitikan.

Baca: Fadli Zon: Secara de Facto Indonesia Sudah Resesi

"Terobosan baru sering terbentur soal politik. Yakni politik jatah. Di segala bidang. Padahal, sekarang ini, bicara politik begitu tidak relevannya. Apalagi kalau masih ada partai yang menuntut jatah porsi kekuasaan," ujar Dahlan, dikutip melalui blog pribadinya disway.id.

Baca: Direktur Riset Core Indonesia Sebut RI secara Teknikal Sudah Alami Resesi

Berikut isi lengkap tulisan Dahlan Iskan di disway.id:

Apa arti minus 5,3 persen –bagi kita?
Artinya: kita harus kian siap bahwa hidup akan lebih sulit. Terutama bagi yang sudah sulit. Lebih-lebih lagi bagi yang malas dan tidak bisa dipercaya.

Baca: Daya Beli Merosot, Indonesia Alami Inflasi Terendah Sejak Tahun 2000

Indonesia bisa saja masih merasa bangga. Baru triwulan ke-2 tahun 2020 kali ini pertumbuhan ekonomi kita minus 5,3 persen. Negara lain sudah minus sejak triwulan pertama. Mereka sudah dua triwulan selalu minus: Singapura atau pun Amerika.

Triwulan pertama yang lalu Indonesia masih tumbuh 2 persen. Itu memang bisa dibanggakan. Masih bisa dibilang tumbuh. 

Tapi sebenarnya itu juga sudah sangat memprihatinkan. Bagi yang mudah prihatin.
Taruhannya adalah triwulan ke-3 sekarang ini (Juli-Agustus-September). Kalau minus triwulan 3 ini juga minus resmilah

Indonesia berada dalam keadaan resesi. Itu kalau kita ikut definisi bahwa resesi adalah pertumbuhan yang minus selama dua triwulan berturut-turut.

Demi menghindari istilah resesi itu pemerintah mungkin akan melonggarkan PSBB. Agar ruang gerak ekonomi lebih longgar.

Taruhannya ada di jumlah penderita baru Covid-19. Bisa jadi jumlah penderita baru akan terus naik. Tapi sepanjang masih di bawah 2.000/hari rasanya tidak akan dianggap berat.

Arti lain dari pertumbuhan ekonomi minus 5,3 persen adalah: banyak juga sektor yang sebenarnya masih bisa tumbuh di atas 8 persen. Sebaliknya banyak juga yang minusnya lebih dalam dari 5 persen. Sehingga, ketika dirata-rata jatuhnya minus 5,3 persen.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved