Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Jaga Jarak Turunkan Risiko Penularan Corona hingga 85%, Dokter Reisa: Ini Langkah Pencegahan Terbaik

Protokol Jaga jarak (physical distancing) dapat menurunkan risiko penularan virus corona (Covid-19) hingga 85 persen.

Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
istimewa/Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19
Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 (Gugus Tugas Nasional), Dokter Reisa Broto Asmoro 

TRIBUNNEWS.COM - Protokol Jaga jarak (physical distancing) dapat menurunkan risiko penularan virus corona (Covid-19) hingga 85 persen.

Hal itu disampaikan oleh Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dokter Reisa Broto Asmoro.

Penjelasan tersebut menurut hasil penelitian yang diterbitkan oleh jurnal ilmiah Lancet.

Dalam jurnal tersebut disebutkan, jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.

"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik, bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," ujarnya di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (10/6/2020), dikutip dari laman Covid19.go.id.

Protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, disebut paling efektif menurunkan angka penularan.

Terutama, ketika berada di ruang publik seperti transportasi umum.

Baca: Pembukaan Sektor Pendidikan Berisiko Tinggi Penyebaran Corona, Kemungkinan Baru Dibuka Januari 2021

Baca: Lebih Dahsyat dari Ebola-HIV, Virus Corona Jadi Mimpi Buruk Pakar Penyakit Menular AS

Baca: Penambahan Pasien Corona di Indonesia Tembus 1241 Orang dalam Sehari, Ini Penjelasan Achmad Yurianto

Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dokter Reisa Broto Asmoro di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dokter Reisa Broto Asmoro di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020). (istimewa/Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19)

Reisa menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker saat harus keluar rumah.

"Virus corona jenis baru penyebab Covid-19 menular melalui droplet atau percikan air liur."

"Maka wajib semua orang menggunakan masker, terutama ketika menggunakan transportasi," jelasnya.

Jika terpaksa menggunakan transportasi umum, Reisa juga mengimbau agar menghindari memegang gagang pintu dan tombol lift.

Selain itu, hindari juga pegangan tangga, atau barang-barang yang disentuh oleh orang banyak.

Apabila terpaksa menyentuh, harus langsung cuci tangan menggunakan sabun.

Masyarakat juga bisa menggunakan hand sanitizer dengan kadar alkohol minimal 70 persen.

Baca: Presiden PKS: Pandemi Virus Corona di Indonesia Mungkin Tak Hanya Satu Gelombang

Baca: WHO Desak Pakistan Berlakukan Kembali Lockdown untuk Mengekang Virus Corona

Baca: Kasus Baru Corona Tembus 1.000 per Hari, Jokowi Peringatkan, Anies Sebut Lonjakan Bukan di Jakarta

Pengunjung menjaga jarak saat menggunakan lift di sebuah hotel di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (8/6/2020).
Pengunjung menjaga jarak saat menggunakan lift di sebuah hotel di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (8/6/2020). (Tribunnews/Jeprima)

Reisa menambahkan, masyarakat sebaiknya tidak meletakkan barang-barang bawaan atau tas di kursi atau lantai transportasi umum.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved