BNPB Catat Ada 1.389 Bencana Terjadi Selama Awal Januari sampai Akhir Mei 2020, Termasuk Covid-19
BNPB mencatat ada 1.389 bencana yang terjadi selama 1 Januari 2020 - 1 Juni 2020. Termasuk banjir dan wabah Covid-19 yang menyebabkan banyak kerugian.
TRIBUNNEWS.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis catatan jumlah kejadian bencana yang terjadi selama 1 Januari 2020 sampai 1 Juni 2020 pukul 15.00 WIB.
Dikutip dari laman resmi BNPB, bnpb.go.id, total bencana yang terjadi yakni sebanyak 1.389 bencana.
Bencana hidrometeorologi berupa fenomena meteorologi yang meliputi angin kencang, hujan, dan gelombang tinggi, tercatat paling mendominasi kejadian bencana selama lima bulan terakhir.
Adapun banjir menjadi kejadian bencana yang sering terjadi dibandingkan jenis bencana hidrometerologi lainnya, seperti tanah longsor dan angin puting beliung.
Banjir yang disebabkan intensitas hujan yang tinggi telah terjadi di beberapa wilayah Indonesia sebanyak 535 kali.
Baca: BNPB Usulkan PSBB Diterapkan Seluruh Pulau Jawa, Ganjar Siap Mendukung Keputusan Pemerintah Pusat
Akibat banjir setidaknya masayarakat di wilayah terdampak mengalami kerugian, baik korban jiwa dan kerusakan material.
Tercatat sebanyak 128 jiwa meninggal dunia, 119 orang mengalami luka-luka, dan 7 orang dinyatakan hilang karena banjir.
Sedangkan kerugian kerusakan material seperti kehilangan tempat tinggal menyebabkan lebih dari 2 juta warga harus mengungsi.
BNPB mencatat, kerusakan rumah dengan kategori rusak berat (RB) sebanyak 2.689 unit, rusak sedang (RS) sebanyak 1.218 unit, dan rusak ringan (RR) sebanyak 4.094 unit.
Sementara untuk bangunan sektor publik yang terdampak, di antaranya ada 295 unit fasilitas pendidikan, 369 unit fasilitas peribadatan, 25 unit fasilitas kesehatan, 46 unit fasilitas perkantoran, dan 163 infrastruktur vital berupa jembatan.

Bukan hanya banjir, beberapa bencana alam juga terjadi selama 1 Januari 2020 sampai 1 Juni 2020, berikut rinciannya:
- Gempa Bumi: 5 kali
- Erupsi Gunung Api: 3 kali
- Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla): 123 kali
- Kekeringan: 1 kali
- Tanah Longsor: 308 kali
- Puting Beliung: 398 kali
- Gelombang Pasang dan Abrasi: 15 kali
Total kerugian yang terjadi akibat bencana alam tersebut termasuk banjir, yakni 188 jiwa meninggal dunia, 8 orang dinyatakan hilang, 263 orang luka-luka, dan 2.106.978 menderita kerugian dan harus mengungsi.
BNPB melaporkan, total kerusakan rumah yang terjadi akibat bencana alam yakni sebanyak 18.180 unit.
Di antaranya kategori rusak berat (RB) sebanyak 4.063 unit, rusak sedang (RS) sebanyak 2.596 unit, dan rusak ringan (RR) sebanyak 11.521 unit.
Total fasilitas publik yang rusak yakni 789 unit, dengan rincian 345 unit fasilitas pendidikan, 409 fasilitas peribadatan, 35 fasilitas kesehatan, 62 kantor instansi pemerintah, dan 183 jembatan.
Baca: Ini Tempat Paling Berisiko Penularan Virus Corona saat Jalani Aktivitas New Normal