Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Tren Diprediksi Bergeser, Jokowi: Negara Lain Sudah Siapkan New Normal di Sektor Pariwisata

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memprediksi tren pariwisata dunia akan berubah selepas pandemi Covid-19 berlalu.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ifa Nabila
Tangkap layar channel YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memimpin rapat terbatas yang digelar melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, (28/5/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi tren pariwisata dunia akan berubah selepas pandemi Covid-19 berlalu.

Hal tersebut ia sampaikan saat memimpin rapat terbatas yang digelar melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, (28/5/2020).

Untuk itu, mantan Wali Kota Solo ini meminta adanya persiapan terkait dengan perubahan tren pariwisata setelah berakhirnya pandemi Covid-19 ini.

"Sehabis pandemi ini kita harus melakukan inovasi, perbaikan-perbaikan." 

"Sehingga bisa cepat beradaptasi dengan perubahan tren yang kemungkinan besar nanti akan terjadi di dunia pariwisata global," ujarnya dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi dalam kesempatan tersebut juga meminta para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus dapat mengantisipasi pergeseran tren tersebut.

Utamanya perihal tatanan normal baru di sektor pariwisata yang produktif dan aman dari Covid-19.

Persoalan mengenai kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan keamanan akan menjadi isu utama bagi dunia pariwisata ke depan.

Baca: Kabar Gembira untuk Petani dan Nelayan di Tengah Pandemi, Presiden Jokowi Siapkan 4 Skema Bantuan

Baca: Masih Ada Kenaikan Kasus Covid-19, Pemerintah Diminta Kaji Lagi Rencana New Normal

Jokowi kemudian menguraikan lebih rinci perihal prediksi pergeseran sektor pariwisata setelah pandemi.

Ia menyebut referensi berwisata akan berubah menjadi berlibur sendirian, tertarik pada wisata kesehatan, wisata virtual, hingga staycation.

Perubahan dan pergeseran pola wisata tersebut menjadi sangat penting untuk dipahami.

"Mulai dari protokol kesehatan yang ketat di sisi transportasi, hotel, restoran, dan area-area wisata yang kita miliki."

"Sebagai perbandingan saya minta lihat benchmark di negara lain yang juga sudah menyiapkan ini dengan kondisi new normal di sektor pariwisata," tuturnya.

Kusir delman berada di kawasan Kota Tua, Jakarta, Senin (25/5/2020). Tidak seperti libur Idulfitri pada tahun sebelumnya yang ramai pengunjung, pada libur kali ini kawasan itu tutup dari kunjungan wisatawan karena pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan guna memutus rantai penularan virus corona (Covid-19). Tribunnews/Irwan Rismawan
Kusir delman berada di kawasan Kota Tua, Jakarta, Senin (25/5/2020). Tidak seperti libur Idulfitri pada tahun sebelumnya yang ramai pengunjung, pada libur kali ini kawasan itu tutup dari kunjungan wisatawan karena pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan guna memutus rantai penularan virus corona (Covid-19). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Berkenanan dengan ini, Jokowi kembali menekankan betapa pentingnya keselamatan dan kesehatan akan lebih diprioritaskan para pelancong, maka diperlukan pula protokol tatanan normal baru bagi sektor pariwisata.

Ia menegaskan bahwa protokol tersebut nantinya harus mampu menjawab isu-isu yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan tersebut, sehingga wisatawan dapat berwisata dengan aman dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved