Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini BMKG Senin, 18 Mei 2020: Waspada 11 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat

Tayang: Minggu, 17 Mei 2020 18:27 WIB

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti

Editor: bunga pradipta p

BMKG

Ilustrasi- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau dan menganalisis curah hujan yang menunjukkan bahwa sejumlah daerah telah diguyur hujan selama beberapa hari terakhir yang menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, dan longsor.

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.

Informasi peringatan dini cuaca ekstrem ini berlaku untuk Senin, 18 Mei 2020.

BMKG melalui laman resmi bmkg.go.id, memprediksi terdapat 11 wilayah berpotensi hujan dengan intensitas lebat yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

Baca: BMKG: Prakiraan Cuaca di 33 Kota Indonesia Senin, 18 Mei 2020, 3 Wilayah Diprediksi Hujan Petir

Hal ini terjadi karena terdapat daerah sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia Barat Bengkulu.

Hal ini mampu meningkatkan potensi hujan di sekitar daerah sirkulasi siklonik tersebut.

Ini juga berfungsi meningkatkan kecepatan angin (>25knots) dan ketinggian gelombang (>2 meter) di Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera Barat.

Sirkulasi siklonik lainnya terpantau di Kalimantan bagian Utara yang memberikan dampak tidak langsung berupa terbentuknya daerah pertemuan angin yang memanjang.

Daerah pertemuan angin ini terjadi di Kalimantan Tengah bagian Utara hingga Kalimantan Utara.

Sehingga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah pertemuan angin dan di sekitar daerah sirkulasi sikonik tersebut.

Daerah konvergensi memanjang dari Papua Nugini bagian Tengah hingga Papua Barat bagian Selatan.

Hal ini menyebabkan meningkatnya potensi hujan di sekitar daerah konvergensi tersebut.

Daerah potensi pertumbuhan awan hujan terjadi di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi
Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara bagian Selatan, Maluku dan Papua.