Virus Corona
Polisi Pastikan Akses ke Jakarta Tidak Ditutup
Polri tidak akan melakukan pembatasan akses transportasi atau penutupan jalan di Jabodetabek tanpa Perintah Pemerintah pusat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak akan ada penutupan akses transportasi ke Jakarta maupun ke luar Jakarta, begitu pula di sekitar Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), di musim wabah virus Covid-19 sekarang ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, menanggapi adanya surat edaran nomor 5 tahun 2020 tentang pembatasan penggunaan moda transportasi yang direkomendasikan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang beredar di media sosial Rabu (1/4/2020).
Menurut Yusri, Polri tidak akan melakukan pembatasan akses transportasi atau penutupan jalan di Jabodetabek tanpa perintah pemerintah pusat dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis.
"Kami di Polda Metro tidak akan melakukan penutupan atau penyekatan tanpa perintah pimpinan negara atau pimpinan kepolisian," kata Yusri, Kamis (2/4/2020).
Baca: Berikut Gejala Corona Terbaru dan Sejumlah Upaya Penyembuhan Covid-19
Baca: Diduga Terinfeksi Virus Corona, Pelaku Perampokan Toko Emas di Tamansari Meninggal Dunia
Dia memastikan, akses kendaraan dan angkutan umum di Jabodetabek masih beroperasi normal. Termasuk juga jalan tol yang berada di sekitarnya.
"Sampai saat ini, tidak ada penyekatan atau penutupan lalu lintas baik di tol maupun di arteri di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya," ungkap dia.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, juga menuturkan, pihaknya tidak akan melakukan penutupan jalan ataupun akses angkutan umum sebelum perintah dari pemerintah pusat.
"Surat edaran BPTJ itu sifatnya rekomendasi. Kami dari Polda Metro Jaya masih menunggu arahan dan kebijakan dari pemerintah pusat dan pimpinan kepolisian. Selama belum ada perintah untuk laksanakan penutupan atau penyekatan, arus lalu lintas baik masuk dan keluar Jakarta, kami tidak akan melakukan penutupan dan penyekatan," kata Sambodo.
Daerah Ditegur
Presiden Joko Widodo (Jokowi ) bahkan meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegur Pemerintah Daerah yang melakukan pemblokiran jalan akibat Pandemi Corona. Menurut Presiden pemblokiran tersebut mengganggu distribusi logistik.
"Saya harapkan Mendagri memberikan teguran kepada daerah daerah yang memblokir jalan agar urusan distribusi logistik ini tidak terganggu," kata Presiden dalam Rapat Terbatas jarak jauh membahas persiapan Ramadan dan Idul Fitri, pada Kamis, (2/4/2020).
Presiden mengaku mendapat laporan adanya dua daerah yang memblokir jalan. Akibatnya distribusi beras menjadi terganggu. Oleh karena itu, ia meminta Tito Karnavian memberitahukan hal tersebut kepada kepala daerah.
"Saya kemarin mendapatkan laporan, ada dua daerah, urusan beras ada yang terganggu karena jalan jalan yang ditutup. Ini tolong kepala daerah diberitahu mengenai ini," katanya.
Menghadapi bulan Ramadan dan Idul Fitri, Presiden meminta jajarannya memastikan ketersediaan bahan pokok dan juga stabilitas harga. Apa lagi disaat situasi global termasuk Indonesia yang dilanda Pandemi Corona.
"Persiapan seperti ini sudah rutin kita lakukan tetapi bulan ramadan dan lebaran saat ini memang berada dalam konteks yang berbeda dari sebelumnya, karena kita menghadapi tantangan covid 19," katanya