Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Satu Pasien di RSPI Sulianti Saroso Meninggal Dunia, Hasil Tesnya Negatif Virus Corona

Satu orang meninggal dunia di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (18/3/2020) dini hari.

Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dr Mohammad Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (18/3/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu orang meninggal dunia di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (18/3/2020) dini hari.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr Mohammad Syahril mengatakan pasien yang meninggal pukul 02.25 WIB tersebut negatif virus corona.

"Meninggal tadi pagi pukul 02.25 WIB. Yang meninggal satu orang itu negatif (virus corona) ya," ujar Syahril, di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (18/3/2020).

Baca: Beri Wejangan agar Pemerintah Transparan saat Tangani Corona, Effendi Gazali: Jangan Terkesan Bohong

Syahril mengatakan pasien tersebut masuk ke RSPI pada 16 Maret 2020 dengan rujukan dari salah satu rumah sakit lantaran mengalami pneumonia berat atau acute respiratory distress syndrome (ARDS).

Berdasarkan diagnosis, pasien yang meninggal ternyata memiliki penyakit penyerta yakni hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.

Baca: Nagita Slavina Panik karena Virus Corona, Pengasuh Rafathar: Kalau Lebih dari 37, Disuruh Pulang

"Memang diagnosisnya itu ARDS kemudian disertai dengan hipertensi dan diabetes melitus tipe 2," kata dia.

Meski tak ada riwayat kontak langsung dengan pasien positif corona namun pasien tersebut langsung diisolasi RSPI karena berada dalam kondisi pneumonia.

Baca: Kapolres Cianjur Bikin Racikan 1.000 Botol Hand Sanitizer Lalu Dibagikan ke Warga, Gratis

Pasien tersebut kemudian diisolasi dan pada akhirnya meninggal dunia.

Syahril menegaskan kembali bahwa hasil tes yang bersangkutan menunjukkan negatif virus corona.

"Meski tak ada kontak langsung tapi pasien ini dalam keadaan pneumonia, karena daerah ini sudah kita anggap pandemi maka kita masukkan di ruang isolasi. Dan ternyata memang negatif. (Hasil laboratorium) Sudah, hari ini sudah keluar, negatif," katanya.

227 kasus corona

Juru Bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengungkap perkembangan terbaru masyarakat yang terinfeksi virus corona di Indonesia.

Hingga saat ini, Rabu (18/3/2020) tercatat ada 227 orang positif terinfeksi virus corona.

Dari jumlah tersebut dilaporkan ada 11 orang yang sembuh dan 19 orang meninggal dunia.

"Ada penambahan sebanyak 55 kasus positif sehingga total keseluruhan sampai dengan sekarang sampai dengan kami melaporkan data pada pukul 12.00 WIB hari ini adalah 227 kasus positif," kata Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Baca: BREAKING NEWS: Jumlah Pasien Corona Meninggal Bertambah Jadi 19 Orang, Positif 227

Baca: Reaksi Tak Biasa Sule saat Didoakan Cepat Dapat Cewek oleh Putri Delina, Penonton Langsung Heboh

Achmad Yurianto pun menjelaskan pasien positif tersebut tersebar dari sejumlah wilayah di Indonesia.

"Di Provinsi Banten kita menemukan lagi 4 kasus positif, di Daerah Istimewa Jogjakarta kita menemukan satu lagi kasus positif, DKI Jakarta kita temukan lebih 30 kasus positif, Jawa Barat kita temukan 12 kasus positif, Jawa Tengah 2 kasus positif, Sumatera Utara 1 kasus positif, Lampung satu kasus positif, Riau 1 positif, Kalimantan Timur satu kasus positif," jelas Yurianto.

Sebelumnya, pada Selasa (17/3/2020), Yurianto menyebut total pasien positif sebayak 172 kasus.

Bungkus Virus Corona Sangat Rapuh Jika Terkena Deterjen

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan bungkus virus corona sangatlah rapuh terhadap deterjen.

Hal tersebut disampaikan Achmad Yurianto ketika menjelaskan perihal apa saja yang dilakukan orang ketika mengisolasi diri sendiri di rumah bila merasakan gejala virus corona.

Awalnya, Achmad Yurianto mengatakan orang yang mengisolasi diri sendiri harus melakukan social distancing setidaknya satu meter demi menjaga keluarga.

"Gunakan masker yang proper, upayakan ada social distancing jarak setidak-tidaknya semeter lah. Kenapa semeter? Karena kita tahu kemungkinan droplet yang keluar itu sekitar semeter sehingga kita bisa menjaga keluarga," ujar Achmad Yurianto, di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (16/3/2020).

Baca: Ikuti Arahan Jokowi, Anies Baswedan Kembalikan Jam Operasional 3 Moda Transportasi Publik

Dia mengatakan mereka juga tidak boleh berbagi penggunaan alat makan secara bersamaan.

Alat makan seperti piring hingga sendok pun tak perlu sekali pakai yang penting harus dicuci dengan sabun.

"Kalau tidur sendiri dulu, yang paling penting tidak berbagi penggunaan alat makan minum. Pakai alat makan minum yang terpisah, bukan berarti sekali pakai buang, tidak," kata dia.

Baca: Waspada Virus Corona, Tidak Menutup Kemungkinan Masa Reses DPR Diperpanjang

Menurutnya, virus corona akan mati dengan sendirinya saat bertemu dengan deterjen yang terkandung dalam sabun.

Bungkus virus corona disebutnya sangat rapuh akan kandungan deterjen.

"Tapi yakinkan selesai dipakai langsung dicuci dengan sabun karena kita tahu virus ini bungkusnya, envelopenya, sangat rapuh jika terkena deterjen. Dia akan gampang pecah. Kalau pecah maka virusnya akan mati. Ini yang penting. Deterjen apapun," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved