Virus Corona
Antisipasi Covid-19 - Jokowi Pimpin Ratas via Teleconference
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, Presiden Jokowi menggelar ratas dengan jajaran menterinya pada Senin (16/3/2020) melalui teleconference
TRIBUNNEWS.COM - Virus corona (Covid-19) telah menyebar diberbagai belahan dunia termasuk di Indonesia.
Hingga Senin (16/3/2020) pukul 10.23 WIB pasien positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai lebih dari100 kasus.
Untuk mengantisipasi penularan Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
Langkah ini juga dilakukan oleh Jokowi dalam memimpin rapat terbatas (ratas) pada Senin (16/3/2020).
Dimana biasanya ratas digelar secara terbuka dan dihadiri para menteri di Kabinet Indonesia Maju, namun kali ini Jokowi melakukannya dengan jarak jauh.
Yakni Ratas yang membahas percepatan ekonomi menghadapi Covid-19 ini dilakukan via teleconference.
Hal ini diketahui dari unggahan Juru Bicara (jubir) Presiden, Fadjroel Rachman di akun media sosial Instagram miliknya @fadjroelrachman.
Baca: Menteri BUMN Erick Thohir Negatif Corona, Sebelumnya Jalani Pemeriksaan
Fadjroel terlihat mengunggah sebuah foto hasil tangkap layar yang menunjukan Jokowi bersama jajaran menterinya mengikuti rapat di kantor masing-masing.
Adapun menteri-menteri yang mengikuti ratas via teleconference di antaranya Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Terlihat pula Menkes Terawan Agus Putranto, Menlu Retno Marsudi, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
"Rapat Terbatas (Ratas) Kabinet Indonesia Maju, Senin (16/3) dipimpin Presiden @jokowi secara jarak jauh dari Istana Presiden di Bogor & Kementerian masing-masing," tulis Fadjroel dalam keterangan unggahannya.
Ia menambahkan ratas yang dilakukan dengan tidak bertatap muka secara langsung ini merupakan bukti bahwa pemerintah telah menjalankan prinsip social distancing.
"Menjalankan prinsip "Jarak-Sosial" (Social Distancing) & PEMERINTAHAN EFEKTIF," tutup tulisannya.
Dilansir laman forbes, Social Distancing adalah strategi kesehatan masyarakat yang berusaha mencegah atau memperlambat penyebaran patogen infeksius seperti virus.
Social Distancing mencakup metode yang membuat orang terpisah secara fisik satu sama lain.
Tidak hanya Fadjroel, Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga mengunggah hal yang sama di akun Instagram milknya, @pramonoanungw.
Ia menunggah dua foto di akun Instagram pribadinya tersebut.
Foto pertama sama seperti unggahan milik Fadjroel.
Namun di foto kedua Pramono memperlihatkan dirinya yang tengah berada dikantornya.
"Rapat terbatas yg dipimpin langsung oleh Presiden @jokowi dan Wapres @kyai_marufamin dan diikuti 41 anggota kabinet membahas percepatan ekonomi menghadapi tekanan virus Corona," tulisnya.
Baca: Rumah Sakit di Italia Ini Terima Pasien Corona Setiap 5 Menit Sekali
Sebagai informasi, Jokowi telah mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspdaan terhadap wabah Covid-19.
Ia pun menganjurkan untuk semua aktivitas dari rumah.
"Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," ujar Jokowi yang dikutip dari Kompas.com.
Menurut Jokowi, langkah ini perlu dilakukan agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan lebih maksimal.
"Agar penyebarannya bisa kita hambat dan stop," imbuhnya.
Selain itu, Jokowi juga meminta semua orang untuk mulai bekerja sama dan saling tolong-menolong agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan baik.
"Inilah saatnya bekerja bersama-sama, saling tolong-menolong dan bersatu padu," kata Jokowi.
"Gotong royong, kita ingin ini jadi gerakan masyarakat agar masalah Covid-19 bisa ditangani maksimal," imbuhnya.
Baca: Trump Tawari Jerman Uang untuk Vaksin Corona: Jerman Tidak Dijual
117 Pasien Positif Covid-19 di Indonesia
uru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto menjelaskan terkait penambahan kasus positif virus corona di Indonesia.
Yuri mengatakan pada Minggu (15/3/2020) siang, ia mendapat laporan bahwa terdapat 21 kasus baru yang terinfeksi virus ini.
"Dari pemeriksaan yang kami dapatkan mulai kemarin sore dan tadi siang terdapat 21 kasus tambahan positif corona," ujarnya yang dikutip dari YouTube metrotvnews, Minggu (15/3/2020).
"19 di Jakarta dan dua kasus lainnya di Jawa Tengah," imbuhnya
Sehingga total ada 117 kasus positif corona per siang hari ini.
Baca: Apa Itu Virus Corona? Awal Mula Terjadinya dan Bagaimana Cara Pencegahannya yang Benar
Yuri menuturkan ini merupakan hasil tracing dari kasus-kasus positif yang ada di Indonesia.
"Ini adalah kontak dekat dari kasus-kasus positif dengan yang pernah kami sampaikan kemarin," imbuhnya.
Lebih lanjut Yuri mengungkapkan terkait rentang usia dari 21 pasien postif virus corona ini.
"Tidak ada balita dan usia berkisar antara 70-an hingga 33 tahun," tegasnya.
"Pada umumnya, kondisinya adalah sakit ringan sedang gitulah yah," jelasnya.
"Tapi karena ini positif jadi harus dilakukan isolasi untuk mencegah penyebarannya," kata Yuri.
"Untuk perawatannya, ada di banyak rumah sakit di Jakarta dan Jawa Tengah," ungkapnya. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma, Kompas.com/Deti Mega Purnamasari)