Virus Corona
Syarat agar Pemda Boleh Tangani Sendiri Kasus Virus Corona
Anies Baswedan dan Ridwan Kamil ingin penanganan virus corona tak harus di Jakarta oleh pemerintah pusat. Jubir Achmad Yurianto jawab begini.
Meski demikian, penanganan pasien yang terinfeksi belum sepenuhnya bisa dilakukan di daerah.
"Sudah masuk dalam persiapan. Dan kita sudah mendatangkan 10.000 kit untuk tes PCR, tetapi tidak untuk genome sequencing," jelas Yurianto.
"PCR adalah screening awal untuk memeriksa, kalau positif, akan diperiksa dengan genome sequencing," tambahnya.

Anies Ingin Adakan Simulasi
Dalam tayangan itu, Anies mengklaim bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya sudah siap sebelum korban virus corona berjatuhan di Indonesia.
Ia kemudian berkaca pada negara-negara lain seperti Tiongkok, Iran, Amerika Serikat, Italia, hingga Korea Selatan yang baginya terlambat dalam segi persiapan.
Ketidaksiapan negara-negara tersebut membuat jumlah kasus virus corona melonjak luar biasa.
"Kita lihat Indonesia menghadapi situasi ini sekarang, tapi kita sudah punya contoh di Wuhan, Tiongkok, itu bulan Desember-Januari," ujar Anies.
"Lalu beberapa minggu ini, Eropa, Iran, Korea (Selatan), kita menyaksikan lompatan luar biasa, ada pattern di sini," sambungnya.
Anies memaparkan dua pilihan, yang pertama, negara bersikap santai di awal seperti negara-negara yang sudah ia sebutkan hingga korban terus bertambah.
"Kita bisa dua pilihan ini. Pilihan pertama, ambil rute seperti Iran, Amerika (Serikat), Korea Selatan, Italia, di awal rileks, lakukan pengetesan terbatas," jelas Anies.
"Lalu jumlahnya (korban) bertahap meningkat, di Italia saya lihat datanya pada 20 Februari itu cuma 4 kasus. Dalam 18 hari, menjadi 9172," sambungnya.
"Kemudian sesudah itu lompat, pemerintahnya bertindak untuk melakukan penutupan, pembatasan, semuanya, itu satu model."
Baca: Virus Corona Bisa Bertahan di Plastik dan Stainless hingga 3 Hari
Baca: Kondisi Tom Hanks di Australia sebelum Terinfeksi Virus Corona
Sementara itu pilihan kedua adalah bersikap seperti Singapura, Vietnam, dan Selandia Baru yang sudah waspada sejak awal.
"Model kedua, ada Singapura, ada Vietnam, ada Selandia Baru, mereka melakukan yang dikerjakan negara-negara itu tapi di masa awal," kata Anies.