Virus Corona
Dokter Sebut 2 Pasien Positif Corona Perlu Pendampingan Psikolog
Dokter di RSPI Sulianti Saroso menyebutkan terdapat dua pasien positif virus corona yang memerlukan pendampingan psikolog.
TRIBUNNEWS.COM - Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dari Instalasi Rehabilitasi Medik RSPI Sulianti Saroso, dr. Andi Dala Intan Sapta Nanda, SpKFR., menyebutkan terdapat dua pasien positif virus corona (Covid-19) yang memerlukan pendampingan psikolog dalam perawatanya.
"Dalam hal ini, ada dua pasien yang memang memerlukan pendampingan psikolog dari Tim Instalasi Rehabilitasi Medik," ungkap Dala, seperti yang dilansir Tribunnews.com dari tayangan Kompas TV, Kamis (12/3/2020).
Menurut Dala, dari dua pasien tersebut, satu di antaranya merupakan pasien dengan usia lanjut.
"Saya sebagai dokternya meng-assess ada gangguan cemas dan depresi terselubung sehingga terjadi seperti gangguan penyesuaian," kata Dala.
"Tadi kami baru masuk sehingga kami akan elaborasi lagi pasien tersebut untuk kami lakukan pendampingan khusus secara psikologis," tambahnya.
Sementara itu, Dala menyampaikan, satu pasien lainnya juga mengalami kecemasan yang kemudian memicu gangguan diare.
Baca: Akibat Wabah Corona, Pemerintah Telah Tolak Masuk 126 WNA
Menurut Dala, pasien sempat mengalami diare selama lima hari.
"Satu lagi, ada pasien usia muda, dia juga mengalami gangguan cemas yang kemarin selama lima hari mengalami ganguan diare, namun hari ini alhamdulillah sudah tidak terjadi lagi hal tersebut," terangnya.
"Sehingga kami akan elaborasi lagi hal tersebut sampai sedalam apa gangguan cemasnya," sambung Dala.
Sementara itu, pihak RSPI Sulianti Saroso lainnya, Barita, menuturkan pada dasarnya penyakit-penyakit fisik juga dipengaruhi oleh faktor psikologis.
Baca: WNA Positif Corona Dikabarkan Pernah Menginap di Jimbaran Bali, Ini Bantahan Pihak Hotel
"Jadi ketika pasien ini mengalami kondisi psikologis yang ringan, sedang, atau berat pasti mempengaruhi fisiknya juga," kata Barita, seperti yang dilansir dari tayangan Kompas TV, Kamis.
"Kalau kita mengalami kecemasan pasti bisa juga imunnya menurun, itu tidak hanya berlaku untuk pasien corona saja," tambahnya.
Sembuh dari Corona, 2 Pasien Dipulangkan
Dua pasien positif covid-19 di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur akan dipulangkan.
Dua pasien tersebut beridentitas pasien kasus 6 dan 14.
Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah mengatakan, kedua orang tersebut akan dipulangkan karena telah dinyatakan negatif covid-19 berdasarkan dua kali pemeriksaan laboratorium.

"Kami akan memulangkan pasien kalau semua data itu sudah lengkap.
Kemarin saya belum berani mengatakan sebelum ada hasil dari lab Litbangkes, jadi dua pasien ini akan pulang dan akan istirahat dulu di rumah," kata Rita, seperti yang dilansir dari Kompas.com, Kamis (12/3/2020).
Lebih lanjut, Rita menyampaikan, saat ini pihaknya masih merawat 16 pasien di ruang isolasi.
Dari 16 pasien tersebut, tujuh orang positif covid-19 dan sembilan orang lainnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Baca: Moeldoko Akui Ada Miskomunikasi dengan Pemprov Bali soal WNA yang Meninggal Akibat Virus Corona
"Dua pasien kami yang bukan covid, bukan covid ya, itu dua orang yang kami keluarkan dari ruang isolasi.
Kemudian kami menerima dua pasien baru, sehingga pasien yang kami rawat ini masih tetap 16.
Kalau nanti, seandainya dua pasien covid pulang maka jumlah pasiennya akan berkurang menjadi 14," ujar Rita.
Baca: 4 Kritik Anggota Komisi IX DPR Agar Pemerintah Fokus Tangani Corona
Pemerintah mengumumkan ada tujuh kasus baru pasien yang dinyatakan positif covid-19 di Indonesia hingga Rabu sore kemarin.
Dengan penambahan itu, total 34 orang dirawat secara intensif di ruang isolasi rumah sakit lantaran terjangkit virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) itu.
Jokowi Imbau Masyarakat Waspada Corona
Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat terus waspada terhadap sebaran virus corona dengan memperhatikan protokol Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Dilansir Kompas.com, Jokowi menuturkan masyarakat bisa bergotong royong untuk melawan virus ini.
"Presiden mengajak kita semua untuk bergotong-royong menjadi pahlawan kemanusiaan bagi sesama, pahlawan kemanusiaan bagi keluarga dan saudara sebangsa setanah air melawan Covid-19," kata Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman dalam keterangan tertulis, Kamis (12/3/2020).

Menurut Jokowi, setiap individu dapat berkontribusi melawan virus corona dengan melakukan langkah pencegahan sesuai yang dianjurkan WHO.
Langkah pencegahan tersebut di antaranya mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, mempertahankan jarak sosial, menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut, penggunaan masker bagi yang sakit, dan mencari perawatan medis jika mengalami demam, batuk, serta sesak nafas.
Baca: Profil Lengkap Nadine Dorries Menteri Kesehatan Inggris yang Terjangkit Virus Corona
Jokowi pun menekankan, musuh terbesar masyarakat saat ini adalah rasa cemas, panik, ketakutan, serta berkembangnya berita-berita hoaks dan rumor.
"Untuk melawannya publik harus yakin dengan fakta dan informasi dari dokter dan pihak kompeten, sembari menguatkan solidaritas bersama dan gotong royong," lanjut Jokowi, seperti yang disampaikan Fadjroel.
Ia mengatakan, seluruh masyarakat Indonesia adalah pahlawan kemanusiaan melawan Covid-19.
"Gotong royong adalah modal sosial bangsa Indonesia agar mampu mengalahkan Covid-19 bersama-sama," ujar Fadjroel.
Hingga Rabu (11/3/2020) sore kemarin, sudah ada 34 kasus positif Corona yang diumumkan pemerintah RI.
Empat orang sudah dinyatakan sembuh, sementara satu orang meninggal dunia.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Dean Pahrevi/Ihsanuddin)