Pasca-pertemuan dengan Jokowi di Istana, Ketua Umum PAN Pilih Bungkam
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan.
Mengutip dari Kompas.com, Viva membantah jika pertemuan tersebut membahas soal bergabungnya PAN ke partai politik koalisi pemerintah.
"Diskusinya tidak sejauh itu," ujar Viva.
Viva menyebut, Zulkifli dan Jokowi terkait kondisi bangsa yang memerlukan solusi cepat dan tepat.
Termasuk mengenai revisi atas Undang-undang tentang Pemilu.
"Juga berdiskusi rencana revisi atas Undang-undang tentang Pemilu," terangnya.
Diketahui, PAN saat ini berada di luar istana atau sebagai partai oposisi bersama Partai Demokrat Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Namun, pada periode pertama Pemerintahan Jokowi, PAN sempat bergabung ke Pemerintahan Kokowi-Jusuf Kalla dan mendapatkan jatah kursi menteri.
Namun, menjelang Pilpres 2019, PAN justru memutuskan mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ketimbang Jokowi-Maruf.
Baca: Ketum PAN Zulkifli Hasan Lambaikan Tangan dan Tebar Senyum Saat Tiba di Gedung KPK
Baca: Amien Rais Minta Hasil Kongres PAN Tak Disahkan, Yandri Susanto: Apa Masalahnya ?
Diberitakan sebelumnya, desas-desus bergabungnya PAN dengan pemerintah makin santer terdengar.
Hal tersbeut menyusul terpilihnya kembali Zulkifli Hasan menjadi Ketua Umum PAN periode 2020-2025.
Terkait hal itu, DPP PAN, Bima Arya Sugiarto menyebut, sekarang sejumlah petinggi PAN masih merundingkan target di tahun politik yang akan datang.
Pasalnya, PAN berambisi untuk mencapai target, yakni menempati tiga besar di Pemilu 2024 mendatang.
Bima pun membenarkan terkait dengan isu yang menyebut PAN akan bergabung kembali dengan pemerintahan.
"Ada yang ingin tetap oposisi, tetapi banyak juga yang secara realistis ingin akselerasi dengan pemerintah, karena ada kader-kader di eksekutif ya," terang Bima.
Menurut Bima, dua pendapat tersebut saling melengkapi di partai berlambang matahari putih tersebut.