Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Jokowi Instruksikan Menkes Pertajam Pelacakan Mata Rantai Kontak 2 Pasien Positif Virus Corona

Menurutnya, pengambilan sambil terhadap mereka yang melakukan kontak bisa dilakukan di rumah sakit

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Menko PMK Muhadjir Effendy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/3/2020) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan kepada Kementerian Kesehatan untuk mempertajam pengawasan terhadap penyebaran virus Corona.

Termasuk penelusuran terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan dua pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus yang dinamakan Covid-19 itu.

Baca: Pria Berusia 47 Tahun di Korsel Ini Sembuh dari Virus Corona: Virus Ini Dapat Dikalahkan!

"Tadi Presiden sudah beri arahan kepada Menkes supaya mempertajam tracking penelisikan terhadap mata rantai mereka yang sudah berkasus. Karena sudah dua kasus kan. (mata rantai) baik langsung maupun tidak langsung," kata Muhadjir komplek istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (5/3/2020).

Menurutnya, pengambilan sambil terhadap mereka yang melakukan kontak bisa dilakukan di rumah sakit.

Karena rata-rata petugas medis sudah bisa melakukan pengambilan sampel.

Hanya saja untuk pemeriksaan sampel dipusatkan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso. 

"Untuk ambil sampel, rata-rata  (paramedis di RS) sudah memiliki kemampuan itu. Tapi untuk pemeriksaan sampelnya masih dipusatkan di RSPI Sulianti Saroso," tuturnya.

Presiden juga telah menginstruksikan agar ada penambahan rumah sakit rujukan penanganan  virus Corona.

Baca: Penyintas Gagal Ginjal Minta Pemerintah Serius Tangani Penimbunan dan Tingginya Harga Masker

Saat ini jumlah rumah sakit rujukan adalah 132 rumah sakit yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

"132 itu baru rumah sakit pemerintah. Tadi arahan Pak Presiden, Pak menkes supaya menambah jumlah terutama melibatkan RS-RS swasta yang memenuhi syarat terutama yang A," pungkas Muhadjir.

Satu WNA diperbolehkan pulang dari RSPI Sulianti Saroso

Seorang warga negara asing (WNA) dikabarkan masuk ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara atas dugaan virus corona.

Kabar terkini, WNA tersebut sudah dipulangkan.

Baca: Pria Berusia 47 Tahun di Korsel Ini Sembuh dari Virus Corona: Virus Ini Dapat Dikalahkan!

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr Mohammad Syahril menuturkan, WNA tersebut dinyatakan sudah sembuh setelah menjalani perawatan sejak Selasa (3/3/2020) lalu.

WNA tersebut sempat diisolasi lantaran termasuk pasien dalam pengawasan.

Ia diisolasi setelah memiliki riwayat mengunjungi negara dengan kasus virus corona ( Covid-19).

"Ketika masuk ke sini dia ada batuk, demam, dan datang dari daerah yang terkangkit," ucap Syahril.

"Orang yang kontak atau pergi ke daerah terjangkit belum tentu mereka positif," sambungnya.

Adapun jumlah pasien yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, per hari ini, berjumlah sembilan orang setelah sebelumnya sempat berjumlah 11 orang.

Selain WNA yang sudah dipulangkan, satu pasien lainnya sudah dipindahkan dari ruang isolasi, sehingga yang tersisa tinggal sembilan orang.

Baca: Cerita Susanna, Pemilik Toko yang Viral Karena Tolak Pembeli yang Mau Borong Dagangannya

Dua di antaranya adalah ibu (64) dan anak (31) WNI yang positif terinfeksi Covid-19.

Sementara tujuh lainnya termasuk pasien dalam pengawasan.

Pemerintah siapkan 137 rumah sakit rujukan

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy memastikan pemerintah pro aktif menaggulangi wabah virus corona (Covid-19).

Muhadjir menyebut, sebanyak 137 Rumah Sakit (RS) siap menjadi rujukan pasien virus corona.

Baca: BREAKING NEWS: Laga Persija vs Persebaya Resmi Ditunda karena Virus Corona

"Dan jumlahnya semula ada 100 rumah sakit sebagai rujukan, sekarang sudah menjadi 137 (rumah sakit,red)," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Ia menyebut, RS Swasta kini mulai menawarkan diri untuk menjari rujukan pasien virus corona.

"beberapa rumah sakit swasta juga telah menawarkan diri," tambahnya.

Muhadjir juga memastikan, pemerintah terus melakukan penelusuran terhadap dua orang pasien positif virus corona di Indonesia.

Terutama, mengetahui lebih jauh mata rantai terutama orang yang melakukan kontak dengan pasien positif.

"kita cari juga beberapa kasus yang sudah kemarin muncul, misalnya ada penumpang WN New Zealand yang dari Iran mampir di Bali, sudah kita telusuri semua. Mungkin ada sekitar 30an pihak dan ternyata negatif," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan sejak awal pemerintah Indonesia telah mempersiapkan rumah sakit untuk penanganan pasien virus corona (Covid-19).

Bahkan, Jokowi menyebut, Indonesia sudah memiliki lebih dari 100 rumah sakit dengan standart isolasi baik dan peralatan media berstandar internasional.

"Persiapan rumah sakit lebih dari 100 dengan ruang isolasi dengan standar isolasi yang baik. Kita juga miliki peralatan yang memadai standar internasional. Kita juga miliki ruangan yang cukup," kata Jokowi di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Baca: Soal Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru, Bambang Brojonegoro: Belum Ada Pengumuman 

Kepala Negara juga memastikan, peralatan medis untuk merawat pasien virus corona pun sudah memenuhi standar internasional.

"Kita juga memiliki reagen (cairan kimia pendeteksi virus,red) yang cukup," ujar Presiden.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved