Senin, 6 Oktober 2025

Pro Kontra Revitalisasi Taman Ismail Marzuki, Rano Karno Pertanyakan Nasib Seniman

Rano Karno menanyakan nasib seniman pasca revitalisasi Taman Ismail Marzuki rampung. Tapi ia menyatakan setuju dengan revitalisasi tersebut.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: bunga pradipta p
Warta Kota/Nur Ichsan
Sutradara sekaligus pemain film Akhir Kisah Cinta Si Doel, Rano Karno mengunjungi Kantor Redaksi Tribunnews dan Warta Kota di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020) siang. Film yang menceritakan kisah terakhir percintaan Si Doel (Rano Karno) dengan Sarah (Cornelia Agatha) dan Zainab (Maudy Koesnaedi) ini rencananya akan mulai tayang di bioskop pada 23 Januari. Warta Kota/Nur Ichsan 

Anies mengatakan wisma tersebut untuk memfasilitasi para seniman lokal dan internasional yang akan datang ke TIM.

Sehingga para seniman bisa berinteraksi di pusat kebudayaan tersebut.

"Para seniman itu akan datang ke Jakarta, dan kalau mereka datang ya paketnya harus ada menginapnya. Tinggal pilihannya mau diinapkan di mana," katanya.

"Mau beri fasilitas di dalam sehingga mereka berinteraksi 24 jam sesama seniman, atau mereka tidak diberikan fasilitas dan berinteraksi di luar," lanjutnya.

Sebelumnya, Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM) menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI, Senin (17/2/2020).

TOLAK RIVITALISASI - Sejumlah seniman  berada di puing-puing bangunan Graha Bhakti, Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat(14/2/2020). Para seniman menolak Revitalisasi TIM dan pengelolaan pusat kebudayaan  yang dilakukan oleh Jakpro. (Warta Kota/Henry Lopulalan)
TOLAK RIVITALISASI - Sejumlah seniman berada di puing-puing bangunan Graha Bhakti, Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat(14/2/2020). Para seniman menolak Revitalisasi TIM dan pengelolaan pusat kebudayaan yang dilakukan oleh Jakpro. (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Wartakota/Henry Lopulalan)

Kedatangannya para seniman itu untuk mengadu lantaran mereka kecewa dengan revitalisasi TIM.

Pimpinan Forum Seniman Peduli TIM Radhar Panca Dahana mengakui para seniman tidak pernah diajak bicara terkait revitalisasi TIM.

"Berangkat dari satu kebijakan itu seperti komet yang menghantam bumi. Mendadak kita hancur berantakan, kira-kira gitu."

"Tanpa ada kompromi, kayak ketetapan Tuhan aja. Nggak ada bicara sama sekali dengan kami, kebijakan itu, tahu-tahu sudah diberlakukan," katanya di Ruang Rapat Komisi X DPR, Senayan, Jakarta.

Radhar mengatakan para seniman setuju revitalisasi agar TIM menjadi lebih baik.

Namun, seharusnya para seniman dilibatkan dan diajak bicara soal rencana revitalisasi itu.

Ia mengungkapkan pihaknya sudah melayangkan protes dan meminta moratorium revitalisasi tersebut.

"Kami protes, karena cuma satu masalahnya. Revitalisasi atau revitalisasi atau rehabilitasi TIM, kita tidak peduli namanya, kita setuju TIM menjadi lebih baik, lebih baru, setuju, tapi ya ngomong," ujarnya.

(Tribunnews.com/Faisal Mohay/chaerul umam)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved