Banjir di Jakarta
Sindiran DPR soal Penanganan Banjir oleh Anies Baswedan Sukses Bikin Menteri PUPR Menahan Tawa
Lasarus memberikan sindiran tajam yang diarahkan kepada Anies Baswedan,ini membuat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menahan tawa saat mendengar hal itu
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komisi V DPR, Lasarus memberikan sindiran tajam yang diarahkan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Sindiran ini membuat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menahan tawanya.
Adapun yang dikatakan Lasarus yakni terkait dengan program penanganan banjir yang dimiliki Anies Baswedan.
Tak hanya itu, Ketua Komisi V DPR ini juga menggunakan diksi'isasi-isasi' diakhir katanya.
Hal ini Lasarus ungkapkan kepada awak media usai rapat dengar pendapat (RDP) soal banjir di Komisi V DPR.
Baca: Wagub Jabar Salahkan Proyek KCIC Terkait Banjir di Wilayah Bekasi: Tidak Ada Amdalnya
Sebelumnya, ia mengatakan kekecewaannya dengan ketiga gubernur yang tidak hadir dalam rapat tersebut.
Mereka adalah Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Gubernur Banten Wahidin Halim.

"Teman-teman lihat sendiri hari ini yang kami undang, menterinya saja yang datang, sementara gubernurnya tidak hadir," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.
"Kami sudah lakukan selama tiga kali dan semua gubernur datang, tapi waktu itu bukan Pak Anies gubernurnya," kata Lasarus.
"Baru beliau ini yang tidak datang, dan Gubernur Jabar dan Gubernur Banten juga tidak hadir," tegasnya.
Lasarus kemudian menyinggung perihal perbedaan konsep naturalisasi dan normalisasi yang sering menjadi perdebatan akhir-akhir ini.
"Sebetulnya kami ingin menyelesaikan perdebatan di luar terkait dengan apakah normalisasi atau naturalisasi," ujar Laurus.
"Tapi kami juga pingin dengar kerjanisasi yang dilakukan," imbuhnya.
Baca: Momen ketika Para Hadirin Tertawa saat Dengar Jokowi Bilang Ibu Kota Baru Tak Banjir dan Macet
Sontak pernyataan ini membuat Basuki yang tepat berada di samping Lasarus terlihat terkekeh saat mendengarnya.
Lebih lanjut, Lasarus mengatakan terkait undangan sebenarnya sudah diberikan satu minggu sebelum rapat berlangsung