Kamis, 2 Oktober 2025

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditargetkan Rampung Akhir 2021

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi optimis proyek pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dapat selesai pada akhir 2021.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Adi Suhendi
BKIP Kemenhub
Menhub Budi Karya saat meninjau dua titik pengerjaan proyek di Purwakarta dan Rancaekek, Bandung, Minggu (23/2/2020) / BKIP Kemenhub 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi optimis proyek pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dapat selesai pada akhir 2021.

"Kita tetap fokus menyelesaikan ini, 2021 akhir sudah beroperasi. Jadi saya tadi bicara dengan tim PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tidak masalah, kita bisa optimalkan," kata Budi usai meninjau dua titik pengerjaan proyek di Purwakarta dan Rancaekek, Bandung, Minggu (23/2/2020).

Saat ini, progres pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 44 persen.

Sedangkan untuk pembebasan lahan sudah mencapai 99,96 persen.

Baca: Menhub: Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi Akhir 2021

Budi Karya menyebut masih ada sebidang tanah di daerah Bandung yang sedang dalam tahap konsinyasi.

Dia berpesan kepada KCIC sebagai pelaksana proyek agar bisa menyelesaikannya tepat waktu.

"Satu, harus ontime. Yang kedua, mesti ada alih teknologi, dan ketiga adalah jaga hubungan dengan masyarakat banyak dan teamwork harus diperhatikan," ucapnya.

Terkait dengan wabah virus Covid-19 atau corona yang khususnya melanda daratan Tiongkok, Menhub sudah berkoordinasi dengan KCIC dan memastikan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap berjalan sesuai rencana dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal.

Baca: Terdampak Virus Corona, Menhub Minta Ada Insentif Buat Maskapai

Menhub mengapresiasi KCIC yang juga telah menjaga hubungan baik dengan masyarakat lokal dengan menempatkan sejumlah titik rumah pekerja dengan masyarakat lokal.

Dia mengharapkan pembangunan tersebut berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

"Saya bangga dan senang ada suatu proyek kereta cepat pertama kali di Indonesia, ini dikerjakan (dengan skema pembiayaan) business to business jadi artinya swasta Indonesia dengan swasta China. Ini merupakan proyek strategis yang kita inginkan karena tidak membebani APBN. Bayangkan ada Rp83 triliun yang masuk Indonesia dari swasta dalam proyek ini," kata Budi.

Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra memastikan pihaknya telah mengantisipasi adanya sejumlah kondisi tanah yang rawan atau labil di beberapa titik di Jawa Barat.

Selain faktor tanah, faktor cuaca ekstrem yang sedang terjadi akhir-akhir ini juga telah diantisipasi oleh PT KCIC.

Sehingga, diharapkan cuaca ekstrem tidak akan mempengaruhi proses pengerjaan proyek.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved