PKS Kritik Sosialisasi Pancasila Pakai TikTok: Kenapa Tidak Gunakan Aplikasi dalam Negeri?
Politisi PKS Pipin Sopian mengatakan penggunaan aplikasi TiTok pada sosialisasi Pancasila seperti tidak memiliki keberpihakan pada aplikasi Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian angkat bicara mengenai usulan mengenalkan Pancasila dengan masyarakat Indonesia melalui platform berbagi video musik TikTok.
Pipin Sopian mengatakan, upaya pemerintah itu merupakan hal baik mengingat TikTok sendiri menjadi salah satu media yang saat ini dekat dengan masyarakat.
Namun, ia menilai strategi yang digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) desainnya belum jelas.
Selain itu, menurutnya, keberpihakan Jokowi pada aplikasi karya anak bangsa sangat minim.
Selama ini Jokowi biasanya hanya menyebutkan aplikasi-aplikasi yang berasal dari luar negeri.

"Keberpihakan kepada media sosial dalam negeri itu sangat minim, beliau (Jokowi) hanya menyampaikan misalnya disitu ada KaKaoTalk, Instagram, Telegram, Facebook dan lain-lain, itu semua adalah buatan negara lain."
"Saya kira tidak ada keberpihakan goodwill yang diperlihatkan Jokowi untuk menjadikan media sosial karya anak bangsa menjadi tools dalam mensosialisasikan Pancasila," ujar Pipin Sopian dilansir dari kanal YouTube Talk Show Tvone, Kamis (20/2/2020).
Menurut Pipin Sopian, ada banyak hal-hal berharga yang terkandung dalam pensosialisasian Pancasila.
Sehingga dalam melakukan sosialisasi sebaiknya menggunakan media yang berasal dari dalam negeri.
Ia pun berharap agar Jokowi mengenalkan media karya anak bangsa, karena apa pun yang disebut oleh presiden akan langsung dikenal masyarakat luas.
"Satu produk disebutkan oleh presiden itu memiliki nilai marketing yang sangat luar biasa," katanya.
Baca: Kepala BPIP Sebut TikTok Bisa Jadi Media Untuk Sosialisasi Nilai-nilai Pancasila
Baca: Video Anies, Ganjar dan Ridwan Kamil Ditantang Goyang Tiktok, Joget Siapa yang Paling Hebat?
Pipin Sopian mengatakan, aplikasi-aplikasi yang berasal dari dalam negeri akan terus berada di garis bawah jika pemerintah tidak memberikan dukungan.
Sedangkan di negara-negara lain, pemerintahnya memberikan bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk para aplikator.
Menanggapi hal itu, anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu mengatakan seiring berjalannya waktu, produk-produk karya anak bangsa juga akan digunakan dalam sosialisasi Pancasila.
Ia sepakat untuk menyertakan produk dari dalam negeri untuk mengenalkan ideologi bangsa.
