Jumat, 3 Oktober 2025

Polemik Andre Rosiade Jebak PSK

Andre Rosiade Mengaku Diserang Setelah Kritik Ahok: Penggiringan Opini Ini Agak Menarik

Penggerebekan yang dilakukan Andre Rosiade terhadap pekerja seks komersial (PSK), tampaknya belum menemukan titik terang.

Kolase Tribun Padang
Ilustrasi: Andre Rosiade dan pihak Polda Sumbar saat menggerebek PSK di sebuah hotel di Padang, Minggu (26/1/2020) 

Valentina menganggap, Andre melakukan intervensi dalam proses penggerebekan tersebut.

"Intervensi pada proses-proses peradilan atau proses-proses penangkapan itu sama sekali tidak dibenarkan," tegasnya.

Baca: Kata Andre Rosiade soal PSK di Padang Sudah Dipakai: Cowok di Dalam kan Sudah Tahu Bakal Digerebek

Baca: Ombudsman Lihat Indikasi Maladministrasi oleh Andre Rosiade, Ini Kata Pihak Kepolisian Sumbar

Anggota Komis VI DPR RI fraksi Gerindra, Andre Rosiade yang juga menjadi bintang tamu dalam acara tersebut, lantas mempertanyakan di mana letak intervensi yang dia lakukan.

"Dimana saya intervensinya?" tanya Andre.

Valentina menyatakan, intervensi Andre terletak pada kehadirannya dalam proses penggerebekan tersebut.

"Kehadiran di situ seperti yang saya lihat di acara itu, sebetulnya sama sekali tidak pernah dilakukan oleh seorang anggota DPR," kata Valentina.

Valentina memahami konsen Andre soal keprihatinannya terhadap maraknya prostitusi yang terjadi di kampung halaman Andre.

"Tapi ketika pak Andre sudah terikat dalam UU, terkait dengan anggota legislatif, anggota DPR."

"Maka kewenangan-kewenangan Pak Andre menjadi lebih terbatas," tegas Valentina.

Andre kemudian memberikan bantahan dari pernyataan yang disampaikan Valentina.

Ia menegaskan, bahwa yang melakukan proses penggerebekan tersebut adalah pihak kepolisian.

"Saya jawab, jadi saya ingin sampaikan yang melakukan penangkapan itu pihak kepolisian, kewenangannya ada di kepolisian," kata Andre.

Andre menuturkan, posisinya sama dengan masyarakat lain yang menyaksikan proses penggerebekan dan penangkapan tersebut.

"Saya sama seperti masyarakat biasa yang menyaksikan, itu satu."

"Yang kedua, terkutuklah saya kalau saya mendiamkan prostitusi online atau kemaksiatan di kampung tempat saya dilahirkan dan dibesarkan," tegas Andre.

Andre mengungkapkan, saat masyarakat memilihnya menjadi anggota DPR, itu artinya harus ada perubahan yang terjadi.

"Nah masyarakat menyampaikan aspirasi ini kepada saya, tentu saya salurkan kepada kepolisian."

"Kalau anggota DPR disuruh datang, diam dan duduk."

"Masyarakat melaporkan lalu nggak berbuat, ngapain jadi pejabat negara?" tegas Andre.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved