Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Keberadaan WNI yang Dikarantina di Cina dan Kapal Pesiar Jepang Terus Dipantau Pemerintah

Terawan Agus Putranto menegaskan Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di wilayah yang terdampak corona terus dipantau pemerintah.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Reza Deni
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di wilayah yang terdampak corona terus dipantau pemerintah.

Di antaranya keberadaan 3 WNI di Tiongkok dan 78 kru di kapal pesiar Diamond Princess di Jepang.

"Mereka (3 WNI) dipantau pemerintah Cina, tidak boleh lewat dengan Public Health Emergeny of International Concern (PHEIC), tidak boleh lewat," kata Terawan di Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).

Baca: Diduga Bawa Penumpang Terinfeksi Virus Corona, Kapal MS Westerdam Ditolak Berlabuh di 4 Negara

Menurut Terawan kondisi di Tiongkok masih dalam keadaan lock down.

Sehingga, siapa pun tida diperbolehkan berkunjung atau meninggalkan wilayah.

"Jadi mereka dalam pengawasan kesehatannya oleh pemerintah Cina tapi dalam laporannya oleh Kementerian Luar Negeri," kata Terawan.

Sekarang ini, pemerintah dikatakan Menkes dalam posisi menunggu sambil mempersiapkan berbagai langkah yang akan diambil.

"Karena semua adalah menyangkut peraturan dunia, PHEIC-nya. Jadi masalah observasinya itu dunia akan pantau terus," katanya.

Baca: Indonesia Belum Terdeteksi Virus Corona, Menkes Terawan: Harusnya Disyukuri Bukan Dipertanyakan

Diketahui, pemerintah RI terus berupaya memulangkan WNI dari Cina akibat mewabahnya virus Corona.

Terakhir, pemerintah memulangkan 21 orang dari bandara Beijing dan diperkirakan tiba, Senin (10/2/2020) malam.

"Kita baru juga memfasilitasi juga bersama-sama dengan pemerintah daerah terkait memulangkan 21 orang dari Airport Beijing, belum dari airport-airpot lainnya," ujar Dubes RI untuk China, Djauhari Oratmangun di Komplek Istana Kepresidenan kemarin.

Sementara itu, Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan 21 WNI yang dipulangkan tidak akan menjalani karantina di Natuna.

Alasannya mereka tidak tinggal di Wuhan yang diisolasi pemerintah setempat.

Baca: Cerita Kehidupan Tenaga Medis di RS Khusus Pasien Virus Corona di Kota Wuhan

"Terkait 21 WNI yang akan pulang, yang perlu saya garis bawahi mereka sebelum kembali ke tanah air mereka sudah jalani proses pemeriksaan kesehatan di Tiongkok. mereka berangkat dari daratan Tiongkok yang tidak mengalami isolasi," katanya.

Ia mengatakan setibanya di Indonesia, 21 WNI tersebut akan mengikuti prosedur pemeriksaan oleh tim dari Kementerian Kesehatan, sebelum kemudian kembali ke daerahnya masing-masing.

"Yang saya garis bawahi adalah mereka sudah jalani proses pemeriksaan kesehatan di Tiongkok dengan hasil sehat dan bahkan disertakan surat keterangan sehat," katanya.

Sementara Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan bahwa 21 WNI yang dipulangkan tersebut harus terlebih dahulu mengisi head alert card di tingkat bandara masing-masing.

"Di pintu masuk embarkasi mereka isi head alert card dan ini yang sudah kami sampaikan, 21 WNI ini masuk ke provinsi mana," katanya.

Kementerian kesehatan juga telah memerintahkan tim di daerah untuk memantau kesehatan 21 WNI tersebut.

Bila dalam 14 hari ke depan para WNI tersebut mengalami keluhan kesehatan maka tim di daerah akan memberikan layanan kesehatan sesuai prosedur.

"Daerah melakukan survaillance atau pengamatan di rumah masing-masing atau di mana, melalui head alert card dan kami monitor agar terus dapat akses layanan kesehatan," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved