Pidato di Parlemen Australia, Presiden Jokowi Mendapat Standing Ovation
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berada di Gedung Parlemen Australia sejak pagi hingga siang di hari terkahir kunjungannya di Australia.
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berada di Gedung Parlemen Australia sejak pagi hingga siang di hari terkahir kunjungannya di Australia, Senin (10/2/2020).
Di tempat tersebut, Presiden mengawali pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
Kemudian bertemu dengan Ketua Oposisi Australia, serta berbicara dihadapan anggota parlemen Australia, dan diakhiri dengan menghadiri jamuan santap siang.
Baca: Perut Buncit Vanessa Angel Jadi Sorotan Setelah Bantah Hamil Duluan, Bibi Curhat: Dedek Jangan Sedih
Sebelum memberikan pidato dihadapan anggota parlemen, Presiden Jokowi terlebih dahulu bertemu dengan Ketua House of Representatives Australia Tony Smith dan Presiden Senat Australia Scott Ryan.
Tak lama setelah itu, Presiden Jokowi berjalan menuju House of Representatives Chambers Gedung Parlemen.
Tampak Presiden Jokowi duduk di bagian depan, berada dekat dengan Ketua House of Representatives Australia.
Baca: Ayah dan Anak di Martapura Tewas Kena Sengatan Listrik, Begini Kronologi Lengkapnya
Setelah mendengar sambutan PM Scott Morrison dan Ketua Oposisi, Presiden Jokowi menyampaikan pidatonya.
Dalam pidatonya Presiden memaparkan sejumlah hal, mulai dari hubungan kedua negara yang semakin erat, adanya persamaan di antara kedua negara, hingga jelang satu abad kemitraan Indonesia-Australia.
“Tahun 2050, 1 abad umur kemitraan kita adalah momen krusial. Pada tahun 2050 Indonesia dan Australia akan bertransformasi menjadi pemain besar di kawasan dan dunia,” ucap Presiden dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.
Baca: Malam Ini, Anies Akan Temui Presiden Jokowi Bahas Lintasan Formula E
Di akhir pidatonya, Presiden Jokowi mengutip musisi Jimmy Little, artis Aborigin Australia.
"We are all gifted with the opportunity to succeed. But you get further if you extend the hand of friendship."
Presiden mengatakan, melalui persahabatan yang tulus maka hubungan Indonesia dan Australia, bukan saja bermanfaat bagi kesejahteraan kedua negara, juga bagi kawasan di sekitar dan bagi dunia keseluruhan.
Setelah mendengarkan pidato dan saat Presiden Jokowi kembali ke tempat duduknya, para anggota parlemen dan juga undangan yang hadir memberikan “standing ovation” yang cukup lama.
Saat akan meninggalkan House of Representatives Chambers Gedung Parlemen, Presiden Jokowi diperkenalkan kepada beberapa anggota kabinetnya oleh PM Morrison.