Virus Corona
Orang Tua Minta Sebelum 14 Hari Anaknya Pulang, Menkes Tegaskan: Tidak Bisa
Meski telah lega anaknya terbebas dari Wuhan, kota pusat penyebaran virus corona, orangtua segera ingin bertemu dengan mereka.
"Jadi untuk kehati-hatian, angka 14 hari itu ditentukan untuk observasi," terangnya.
Kegiatan Sehari-hari Karantina
Hari-hari di hanggar tempat karantina diisi olahraga dan permainan bersama.
Seperti dijelaskan Pangkogab Wilhan 1, Laksdya Yudo Margono, kegiatan itu dilakukan mulai dari bangun tidur.
"Setelah bagun pagi, mereka olahraga bersama di depan hanggar, lalu ada olahraga permainan disitu ada sepakbola, voli, badminton kita berikan peralatan olahraga pada mereka," terang Yudo.
"Setelah itu, mereka mandi dan makan bersama," imbuh dia.
Selain itu, ada dua kali pemeriksaan kesehatan setiap harinya.
Yudo menjelaskan, hasil pemeriksaan terakhir mengatakan semua WNI sehat.
Gabungan dokter yang bertugas selama karantina juga mengadakan sesi konseling untuk para WNI tersebut.
"Kita adakan kegiatan konseling psikologi dari dokter-dokter yang mendampingi," ujarnya.
Penanggungjawab Kawasan Observasi di Natuna ini mengatakan para WNI merasa senang selama menjalankan proses observasi.
Mereka bisa bebas berkegiatan di luar ruangan tanpa takut terjangkit virus corona, tidak seperti saat di Wuhan.
"Mereka menyampaikan, merasa gembira disana, ketemu dengan teman-temannya bisa melakukan kegiatan yang tidak ada batasan dan bisa berkomunikasi dengan keluarga," jelas Yudo.
Sebelumnya, pemerintah melakukan sejumlah kebijakan terkait merebaknya virus corona di seluruh dunia.
Pemerintah telah menjemput 238 WNI dari Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Mereka diterbangkan menggunakan maskapai Batik Air dan diobservasi di Natuna selama 14 hari.
Selain itu, penerbangan dan perdagangan dari China pun ditutup sementara.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
