Virus Corona
Kemenkes Jamin Limbah Masker Selama Proses Observasi Ratusan WNI di Natuna Dikelola Secara Baik
Kemenkes menjamin pengolahan limbah masker ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjakani observasi di Natuna dikelola dengan baik.
Selain itu, ada juga lima petugas Kementerian Luar Negeri, 18 kru pesawat Batik Air dan 24 anggota tim yang menjemput mereka dari Wuhan, Cina.
Hari Keempat Observasi di Natuna, 238 WNI dan Tim Pendamping dalam Keadaan Baik
Memasuki hari keempat proses observasi di Natuna, seluruh warga negara Indonesia (WNI) dan tim evakuasi, dalam keadaan baik dan sehat.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono yang sedang berada di pusat observasi menuturkan tidak ada laporan peningkatan suhu tubuh.
“Setelah dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan pemeriksaan kesehatan secara umum sejauh tidak ada peningkatan suhu tubuh,” ucap Anung melalui video call di konferensi pers Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2020).
Tidak ada juga dari 238 WNI dan 47 tim pendamping yang melaporkan keluhan-keluhan seperti yang terjangkit virus corona atau novel corona virus di China maupun 22 negara lainnya yang sudah mengonfirmasi virus tersebut.
Baca: Tersangka Penusukan Istri di Serpong Ngamuk Buat Polisi Kewalahan, Ditempatkan di Sel Tersendiri
Baca: FOTO-FOTO Kebakaran Australia, Dua Ribu Rumah Ludes Terbakar, Suhu Meningkat 48 Derajat Celci
Baca: Bantah Jebak PSK, Andre Rosiade Sebut Bukan Ajudannya yang Ada di Kamar Hotel: Fitnah Sangat Sesat
“Tidak ada keluhan yang berkaitan dengan batuk pilek sesak napas yang ada hub dengan novel corona virus,” ucap Anung.
Ada empat orang di lokasi observasi yang sempat mengeluhkan beberapa gejala penyakit namun sudah ditangani.
“Ada empt orang yang berkunjung ke pos kesehatan di ring 1 mereka mengeluh gatal-gatal, pening, satu cemas dan satu gangguan pencernaah semua sudah ditangani tim kita,” tutur Anung.
Adapun observasi dilakukan selama 14 hari untuk memastikan kondis kesehatan 238 WNI yang sempat berada di 15 kawasan di Provinsi Hubei di China yang dikarantina akibat virus corona atau tepatnya disebut novel corona virus.