Virus Corona
Cerita Mahasiswa Indonesia di Wuhan, Harus Kenakan Masker dan Setiap Hari Wajib Lapor Suhu Badan
Mahasiswa asal Indonesia di Wuhan, Muhammad Aris Ichwanto (29) menceritakan keadaan terkini di Wuhan.
Aris menceritakan pula keadaan disekitar kota Wuhan.
Ia menampik, kondisi di kota dengan kasus virus corona terbesar itu seperti kota mati.
Dirinya menceritakan, meski transportasi umum dihentikan aktivitas di jalanan masih ada, seperti kendaraan pribadi mobil masih diperbolehkan melintas.
Kemudian petugas kebersihan kota juga masih beraktivitas seperti biasa.
"Memang tidak ada transportasi umum, kalau dibilang seperti kota mati enggak juga. Mobil pribadi masih boleh keluar, aktivitas pembersih umum, petugas kebersihan, kendaraan angkutan sampah masih jalan seperti biasa, dan teman-teman masih bisa keluar," ujarnya yang tinggal di China sejak 2012.
Baca: Wabah Virus Corona Diperkirakan Capai Puncaknya dalam 7-10 Hari
"Dari kampus menyarankan untuk diimbau tidak keluar dari area kampus dan mendekati pusat keramaian, bukan dilarang tapi diimbau," lanjut Aris.
*Ada Harapan Bisa Pulang ke Tanah Air*
Meski semua keadaan baik, namun keinginan untuk bisa pulang ke tanah air tetap ada.
Ia mengatakan, beraktivitas di wilayah dengan sumber virus cukup mengkhawatirkan keluarga di Indonesia.
"Kalau dari keluarga namanya khawatir ya pasti ada. Apakah kami trauma ya tidak, ini sudah takdir kami di sini. Alhamdulillah teman-teman di sini tidak ada masalah, karena pemerintah China dan kampus sangat aktif. Kami menunggu aragan selanjutnya bagaiman prosedur dan arahan pihak terkait untuk evakuasi itu," harap dia.