Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Cerita Mahasiswa Indonesia di Wuhan, Harus Kenakan Masker dan Setiap Hari Wajib Lapor Suhu Badan

Mahasiswa asal Indonesia di Wuhan, Muhammad Aris Ichwanto (29) menceritakan keadaan terkini di Wuhan.

Editor: Johnson Simanjuntak
https://twitter.com/ylchaniago
Kondisi Terkini Mahasiswa Central China Normal University asal Indonesia di Pusat Kota Wuhan  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mahasiswa asal Indonesia di Wuhan, Muhammad Aris Ichwanto (29) menceritakan keadaan terkini di Wuhan.

Aris merupakan mahasiswa S3 jurusan principal of education di Central China Normal University.

Ia mengatakan, pihak kampus sangat memperhatikan keadaan mahasiswa yang kini tinggal di asrama kampus, seperti memberikan 10 masker di setiap kamar serta satu botol besar disenfektan.

"Mahasiwa setiap hari harus lapor suhu dan kita di cek setiap hari, pihak kampusnya sangat aktif. Sejak di lock down, kampus langsung memberikan masker setiap kamar 10 buah dan satu botol besar disenfektan," kata Aris saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (29/1/2020).

Baca: Virus Corona Diduga Senjata Biologis China, Soleman Ponto Bandingkan dengan Gas Klorin Nazi Jerman

Selain itu, setiap hari mahasiswa diwajibkan melaporkan suhu badan ke masing-masing penanggung jawab di asrama.

"Kalau ada keluhan mahasiswa lapor ke PIC-nya. Jadi setiap 3 lantai ada 1 PIC. Jadi mereka langsung tangani karena kampus menyediakan rumah sakit yang menjadi rujukan kalau ada indikasi suhu tubuhnya tinggi. Tapi alhamdulillah di kampus saya tidak sama sekali yang terinfeksi," ungkap dia.

Aris menuturkan, di Central China Normal University ada 23 mahasiswa asal Indonesia yang kini dalam keadaan aman dan sehat.

Ia menambahkan, mereka beraktivitas biasa seperti berbelanja memenuhi kebutuhan di sekitaran kampus.

"Keadaan mereka aman dan sehat semua. Mereka baru saja bercerita belanja untuk memenuhi kebutuhan logistik," ujar Aris.

Baca: Jumlah Pasien Terkena Virus Corona Jadi 6.062 Orang, Meningkat Hampir 1.500 Kasus hanya Dalam Sehari

 *Wajib Kenakan Masker*

Ia mengatakan, sejak diputuskan oleh otoritas China untuk di lock down per (23/1) setiap mahasiswa saat keluar asrama diwajibkan mengenakan masker.

Jika tidak, petugas keamanan asrama melarang mahasiswa yang bersangkutan berkegiatan di luar asrama.

Selain itu, sekembalinya dari luar, mahasiswa diwajibkan mencuci tangan.

"Wajib harus mengenakan masker, harus . Kalau keluar itu satpam asrama itu harus melihat, kalau mahasiswa keluar pakai masker kalau enggak disuruh balik kamar. Jadi kita harus pakai masker. Kalau pulang masker di buang, lalu kita harus cuci tangan," ungkapnya.

Baca: Pemerintah Salurkan Rp133 Juta untuk WNI di Wuhan

 *Tak Ada Sebutan Kota Mati untuk Kota Wuhan*

Aris menceritakan pula keadaan disekitar kota Wuhan.

Ia menampik, kondisi di kota dengan kasus virus corona terbesar itu seperti kota mati.

Dirinya menceritakan, meski transportasi umum dihentikan aktivitas di jalanan masih ada, seperti kendaraan pribadi mobil masih diperbolehkan melintas.

Kemudian petugas kebersihan kota juga masih beraktivitas seperti biasa.

"Memang tidak ada transportasi umum, kalau dibilang seperti kota mati enggak juga. Mobil pribadi masih boleh keluar, aktivitas pembersih umum, petugas kebersihan, kendaraan angkutan sampah masih jalan seperti biasa, dan teman-teman masih bisa keluar," ujarnya yang tinggal di China sejak 2012.

Baca: Wabah Virus Corona Diperkirakan Capai Puncaknya dalam 7-10 Hari

"Dari kampus menyarankan untuk diimbau tidak keluar dari area kampus dan mendekati pusat keramaian, bukan dilarang tapi diimbau," lanjut Aris.

 *Ada Harapan Bisa Pulang ke Tanah Air*

Meski semua keadaan baik, namun keinginan untuk bisa pulang ke tanah air tetap ada.

Ia mengatakan, beraktivitas di wilayah dengan sumber virus cukup mengkhawatirkan keluarga di Indonesia.

"Kalau dari keluarga namanya khawatir ya pasti ada. Apakah kami trauma ya tidak, ini sudah takdir kami di sini. Alhamdulillah teman-teman di sini tidak ada masalah, karena pemerintah China dan kampus sangat aktif. Kami menunggu aragan selanjutnya bagaiman prosedur dan arahan pihak terkait untuk evakuasi itu," harap dia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved