Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Tiba di Bandar Udara I Ngurah Rai Bali dari Wuhan, Pesawat Lion Air Disemprot Disinfektan

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 2168 yang tiba di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, dilakukan pemeriksaan.

BOEING/Paul C Gordon
Pesawat Lion Air B737 MAX 8 PK-LQP di pabrik Boeing di Seattle, (13/8/2018). 

TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona semakin meluas.

Hingga Senin (27/1/2020) pukul 14.22 WIB ini tercatat ada 2801 kasus virus corona di berbagai negara.

Berdasarkan data yang diakses melalui South China Morning Post, virus corona mengakibatkan 80 kematian di China.

Baru-baru ini, seorang pramugari yang sempat terbang dari China mengalami gejala flu.

Ia lantas dirawat di Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan pada Minggu (26/1) sekitar pukul 23.00 WITA.

Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya mengatakan, pihaknya telah melakukan observasi terhadap pasien tersebut.

Setelah diperiksa, dinyatakan tidak memenuhi kriteria gejala atau diduga terjangkit virus corona.

"Walaupun dia datang dari China itu tidak mengarah ke sana (virus corona)," kata Suarjaya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Ilustrasi pramugari.
Ilustrasi pramugari. (The Independent)

Suarjaya mengatakan, pramugari tersebut mulanya terbang dari China ke Denpasar.

"Bukan diisolasi hanya diobservasi, dia terbang dari China terus mengeluh, sudah di pulangkan, dia sudah sehat," kata Suarjaya.

Kepala Dinas Tabanan, I Nyoman Suratmika mengatakan, pasien tersebut datang ke BRSU Tabanan pada Minggu malam.

Ia merupakan pasien rujukan dari RS Kasih Ibu Denpasar. Saat itu, pasien mengeluh mengalami flu.

"Kondisinya mulai membaik. Batuk sesak sudah tak ada lagi. Ia gejala flu setelah diperiksa keadannya membaik," katanya.

Pesawat Lion Air Disemprot

Sementara itu, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 2168 yang tiba di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, dilakukan pemeriksaan secara ketat oleh otoritas bandara.

Pesawat itu diketahui baru tiba dari Wuhan, China, Minggu (23/1/2020) pukul 23.38 WITA.

Dalam pemeriksaan itu, selain mengecek kondisi kesehatan para kru, armada yang digunakan juga langsung disemprot dengan cairan disinfektan.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Pemeriksaan tersebut dilakukan otoritas bandara setempat bekerjasama dengan Kantor kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar.

Pesawat Lion Air B737 MAX 8 PK-LQP di pabrik Boeing di Seattle, (13/8/2018).
Pesawat Lion Air B737 MAX 8 PK-LQP di pabrik Boeing di Seattle, (13/8/2018). (BOEING/Paul C Gordon)

Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Elfi Amir mengatakan, pesawat tersebut tidak membawa penumpang dan hanya membawa sembilan orang kru dan dua engineer on board.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ia menyatakan tidak menemukan indikasi adanya virus corona.

"Tidak ada suspect terjangkit corona virus," kata Elfi, Senin (27/1/2020) pagi.

Diketahui, otoritas bandara di Wuhan hanya memperbolehkan melayani kedatangan.

Sedangkan untuk keberangkatan, tidak diperbolehkan mengangkut penumpang.

Setelah adanya aturan itu, Lion Air akan menghentikan sementara rute penerbangan dari Denpasar-Wuhan dan rute sebaliknya.

"Lion Air sudah menginformasikan kepada seluruh tamu atas perubahan dan pembatalan penerbangan sementara pada rute dimaksud," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulisnya.

MPR Mendukung Pemerintah Keluarkan Travel Warning

Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) mendorong pemerintah segera mengeluarkan travel warning ke Wuhan, China, setelah menyebarnya Virus Corona di kota tersebut.

"Saya kira itu lebih cepat lebih baik, agar kita lebih waspada dengan travel warning dan travel advisor ini," ujar Wakil Ketua MPR Arsul Sani yang dikutip dari tayangan Kompas TV,  Senin (27/1/2020).

Menurutnya, ancaman Virus Corona merupakan hal yang serius dan diperlukan langkah pencegahan pemerintah agar virus tersebut tidak masuk ke Indonesia.

"Jangan sampai kemudian, karena pemerintah tidak cukup mengambil langkah-langkah, termasuk tidak atau belum mengeluarkan travel warning, kemudian virus itu leluasa masuk ke negara kita," papar Arsul.

Sekjen PPP Asrul Sani ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Sekjen PPP Asrul Sani ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/8/2016). (Tribunnews.com)

Arsul pun meminta Kementerian Luar Negeri berkoordinasi dengan instansi terkait dalam menangani pelajar maupun mahasiswa Indonesia yang berada di Wuhan.

"Selain itu, menurut saya kalau perlu pemerintah harus membentuk desk tentang virus corona, agar di dalam negeri tidak menimbulkan kepanikan-kepanikan yang berlebihan," ucap Arsul.

Sebagian artikel ini telah tayang di dengan judul "Bukan Virus Corona, Pramugari yang Kembali dari China hanya Flu Biasa"

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) (Kompas.com/Kontributor Bali, Imam Rosidin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved